Kisah Pilu Keluarga di Cilamaya: Empat Anaknya Alami Gizi Buruk

Minggu 05-06-2022,02:55 WIB
Editor : redaksimetro01

Empat anaknya terindikasi mengidap gizi buruk. Kini sang ibu tengah mengandung anak kelima yang berpotensi mengalami nasib serupa keeempat kakak-kakaknya. SAHRUL KAMAL, Cilamaya Kulon RUMAH setengah reyot, sesak, dan tanpa kamar mandi itu didiami oleh Engong dan Annisa. Sepasang suami istri di Dusun Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon. Engong dan Anisa sudah memiliki empat orang anak. Dari fisik saja, keempat anaknya sama sekali tidak sama dengan anak kecil di seusia mereka. Badan kecil, tubuh ringkih terlihat dari perawakan keempat anak Sengong dan Anisa yang terindikasi mengidap kekurangan nutrisi atau gizi buruk. Engong bukan tanpa usaha. Dia diketahui berdagang kelapa dan sapu di rumah dia. Hanya, kondisi rumah yang kotor, dan sedikit mengeluarkan bau tak sedap membuat jarang sekali pembeli datang ke tempatnya. Soal anaknya. Nampak bukan hanya adanya pertumbuhan fisik yang terhambah akibat kekurangan gizi, mental keempat anaknya pun perlu diperhatikan. Duan anak Sengong yang paling besara, setiap hari bermain sendiri alias tidak memiliki teman bergaul atau bermain seusia mereka. Bahkan dua anak tersebut, tata cara mandi tidak bisa, mungkin hal ini diakibatkan di rumahnya tidak memiliki kamar mandi. Kadang dua anak itu, disuruh oleh bapaknya untuk mengemis untuk mengupayakan agar mereka bisa mereka mencukupi kebutuhan hidup. Sisa dua anak lagi, yakni perempuan yang masih balita dan terlihat seperti kekurangan gizi. Seperi anak lelaki yang dua, dua anak tersebut juga tidak tumbuh seperti anak pada umumnya bahkan anak ketiga itu belum bisa berjalan padahal seusianya seharusnya sudah bisa. Kondisi itu bisa bertambah lagi dengan kondisi ibu Annisa yang sedang hamil 6 bulan, anak itu bisa termasuk kategori gizi buruk juga. Namun kondisi anak perempuan yang itu bisa tertolong dengan adanya bantuan dari Ibu-Ibu Reaktif Tanggap dan Gizi (Rantang) dari Yayasan Assholahiyyah, hingga membuat anak ketiga bisa jalan dengan diberikan asupan gizi. Dua anak perempuan tersebut, diberikan bantuan makanan yang bergizi oleh Ibu-Ibu rantang selama dua tahun. "Kita rantang fokus, kepada dua anak yang perempuan, karena fokus ke gizi buruk. Kita berikan makanan bergizi dari tahun 2020 dan 2021 dan sampai sekarang" ujar Rini Penanggung Jawab Rantang Yayasan Assholahiyyah. Setelah itu, Rini sapaan akrabnya juga membina kedua anak lelaki yang besar, seperti di ajak tata cara mandi, memakai baju, cara berinteraksi dengan orang, dan bersyukur ada berkembang setelah dilakukan secara terus-menerus ternyata ada perubahan. Setelah itu, KBE coba bertanya, kepada Ibu Annisa mengenai keinginannya ingin di bantu pemerintah daerah Setempat. Dirinya mengatakan dengan bahasa Jawa Cilamaya dan lantang sangat ingin mau sekali. Dulu sempat ada program pembangunan rutilahu, namun karena yang dibantu hanya fisik saja, pihak keluarga tidak mampu membayar tukang, akhirnya harapan memperbaiki rumah pun urung dilakukan. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait