(*) Belajar tentang Pendidikan Masyarakat
KARAWANG - Ratusan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mendatangi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Assolahiyah untuk belajar secara langsung tentang pendidikan masyarakat.
Ketua Yayasan Assolahiyah, Heru Saleh mengatakan, kunjungan tersebut merupakan
hasil kolaborasi antara dosen Unsika dan PKBM Assolahiyah untuk memberikan pemahaman tentang pendidikan masyarakat secara langsung, sehingga nantinya dapat mengaplikasikannya dengan baik dalam kehidupan di tengah masyarakat.
“Masih banyak mahasiswa PLS tidak mengetahui tentang pendidikan masyarakat. Makanya kita coba dari pihak Unsika kolaborasi dengan PKBM Assolahiyah bagaimana pendidikan masyarakat itu bisa
nyata bagi masyarakat,†ujar Heru kepada KBE, Sabtu (4/6).
Heru menjelaskan, dalam kegiatan kunjungan, mahasiswa dibagi ke dalam empat
kelompok sesuai konsentrasi yang mereka minati. Keempat bagian yang dipilih merupakan layanan yang ada dalam pendidikan masyarakat yaitu, Pendidikan Kesetaraan, Pendidikan Khusus, PAUD, dan Pendidikan Keaksaraan.
“Jadi konsepnya kita tidak seremonial. Mahasiswa langsung kunjungan ke lapan-
gan bagaimana permasalahan masyarakat yang adadi Karawang umumnya Indonesia, dengan kehadiran pendidikan masyarakat dapat menjawab tantangan persoalan yang ada. Pendidikan masyarakat tidak fokus satu sentra, tapi banyak, pendidikan terintegrasi dengan ekonomi, kesehatan, lingkungan. Pendidikan masyarakat itu luas, jadi tidak mematahkan motivasi justru lulusan PKBM itu malah bisa lebih berpeluang setelah lulus,†katanya.
Ketua Koordinator Studi Pendidikan Luar Sekolah Unsika, Ahmad Syahid berharap mahasiswa bisa mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh Heru Saleh yang juga alumni PLS Unsika yang berhasil mengelola PKBM. Dia berharap dengan belajar dan melihat langsung mahasiswa memiliki fashion di Pendidikan masyarakat yakni PKBM.
“Harapan kita, anak anak bisa membuat lapangan kerja dengan ikut terlibat dalam pendidikan masyarakat seperti yang dilakukan oleh Pak Heru. Namun sebisa mungkin, mahasiswa setelah lulus dapa memberdayakan masyarakat dengan aktif dalam PKBM. Kami berharap mahasiswa mendapatkan fashion bahwa PKBM ini adalah aplikatif yang harus ia lakukan setelah lulus ikut andil dalam membangun masyarakat melalui pendidikan,†kata Ahmad.
Ahmad menjelaskan, momentum studi ke lapangan, merupakan hal yang perlu disikapi secara gembira oleh mahasiswa, karena di kelas cenderung teoritis saja, apalagi kelasnya online.
“Pendidikan di masyarakat sejati di masyarakat. Selama di kelas kan hanya teori, apalagi pandemi online. Maka ini adalah kondisi pengenalan awal mereka memahami pendidikan masyarakat secara langsung. Akademik di kelas itu cenderung teoritis,†kata Ahmad. (rul/ayi)