KARAWANG - Sebanyak 360 siswa SMKN Pertanian Karawang menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahun ajaran 2022/2023 yang berlangsung selama empat hari pada 18-21 Juli 2022. Staf Kesiswaan SMKN Pertanian Karawang, Jamalullael Al-Amhari mengatakan, kegiatan MPLS mengenalkan lingkungan sekolah serta kurikulum, prasarana yang tersedia, bentuk kerja sama yang telah terjalin dengan dunia industri, dan demo ektrakulikuler. "MPLS selama empat hari sejak Senin hingga Kamis sesuai dengan petunjuk pelaksanaan MPLS dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar). Ada materi yang disesuaikan dengan satuan pendidikan masing-masing, bagaimana pembelajaran di setiap jurusan yang ada. Di sini kan ada empat, Teknik Otomotif, Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian," ujar Jamal, baru-baru ini. Jamal menjelaskan, pada tahun ajaran 2022/2023, SMKN Pertanian Karawang menyerap 360 siswa baru sesuai dengan ketersedian kuota masa PPDB (penerimaan peserta didik baru). "Alhamdulilah sesuai dengan kuota maksimal perkelas. Ada 36 siswa tiap kelas, total rombel di semua jurusan ada sepuluh, berarti ada 360 siswa," terang Jamal. Jamal menyampaikan, kegiatan MPLS dan PPDB berjalan tanpa kendala serta sesuai dengan jadwal serentak dari Disdik Jabar. "Kegiatan MPLS berjalan serentak bersama Disdik Jabar, jadi ada pelaksanaan kegiatan melalui Zoom dan streaming YouTube. Kemudian ada juga penyelenggaran yang menggunakan platform Disdik Jabar. Pembukaan dibuka langsung oleh Wakil Gubernur, Uu Ruzhanul Ulum," ucapnya. Jamal mengungkapkan, sebagian besar dari 360 siswa yang terdaftar di SMKN Pertanian Karawang merupakan peserta didik yang berdomisili di wilayah terdekat sekolah. "Kebanyakan wilayah terdekat, mungkin para orang tua melihat kondisi sekolah yang dekat dengan rumah mereka. Sejauh ini jumlah serapan selalu stabil sesuai dengan kuota. Satu-satunya yang kekurangan itu ruang kelas," jelasnya. Jamal menambahkan, SMKN Pertanian Karawang ingin menampung banyak jumlah siswa karena animo dan apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Tetapi hal tersebut masih terkendala dengan ketersediaan ruang sekolah yang terbatas. "Kita sudah mengajukan, tapi itu kan kebijakan provinsi, belum ada kelanjutan, tapi semoga disegerakan," ucap Jamal. Saat ini jumlah ketersedian ruang di sekolah tersebut ialah 22 kelas. Jamal mengatakan, seharusnya sekolah memiliki 28 kelas untuk menampung seluruh siswa setiap angkatan. "Harusnya ada 28 kelas, kurang 6 kelas. Kami siasati dengan menggunakan ruang praktik dan laboratorium. Kemudian angkatan yang tengah melakukan praktik kerja lapangan kelasnya kosong sementara waktu kan, itu digunakan dulu sementara," ungkapnya. Kendati serapan siswa selalu stabil, Jamal bercerita, daya minat siswa terhadap jurusan pertanian terbilang cukup minim. Hanya sepertiga dari 2 kelas yang memilih pertanian sebagai pilihan pertama. Padahal, lanjut dia, SMKN Pertanian Karawang telah menjalin kerja sama dengan beberapa universitas dan juga perusahaan industri. "Terus terang kalau bercerita minat siswa kepada jurusan pertanian minim, hanya sepertiga dari total yang diterima memilih pertanian sebagai pilihan pertama. Padahal jurusan pertanian itu sangat potensial, kita sudah membangun kerja sama dengan berbagai pihak, baik universitas di bawah pengawasan Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)," ucapnya. Jurusan pertanian, tambah Jamal, saat ini memiliki potensi yang besar dan lebar karena tahun-tahun sebelumnya ada lulusan yang dapat ikut seleksi CPNS sebagai penyuluh pertanian. "Orang tua dan siswa meleknya ke industrinya aja, jurusan pertanian memang sangat kurang, memang pertanian di kita sangat minim. Tapi kemarin ada siswa bisa masuk CPNS sebagai penyuluh pertanian," kata Jamal. Baca Juga :Â Musim MPLS SMP dan SMA Telah Tiba, Inilah Contoh Yel-yel MPLS yang Lucu, Kompak, dan Mudah Diingat Wakil Ketua OSIS periode 2022/2023 SMKN Pertanian Karawang, Triartati (16) Kelas XII ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura) menyampaikan, persiapan OSIS pada MPLS terbilang belum cukup matang karena persiapan hanya satu hari. "Persiapan MPLS terasa kurang matang, karena ini pengalaman pertama bagi OSIS. Persiapannya bisa dibilang belum cukup, gak terlalu matang, dan banyak rencananya dadakan. Akhirnya hal tersebut membuat OSIS merasa kewalahan," terang Triartati. Meski begitu, ia dan teman-teman OSIS cukup terbantu dengan adanya pembinaan dari para guru sekolah. Selain itu juga tim yang dibentuk OSIS bekerja saling membantu untuk mengisi segala posisi yang dibutuhkan. "OSIS dalam MPLS ini saling bantu untuk mengarahkan para siswa untuk tetap tertib masuk ke dalam ruangan. Kemudian ada juga yang menjaga kelas. Ada yang menjadi seksi acara, peralatan, dan P3K. Kemudian ada yang meneruskan arahan dari pemateri maupun para guru serta pembina," kata Triartati. Triartati berharap, para siswa baru dapat menjadi siswa yang baik dan disiplin membawa nama baik sekolah. Ia juga berharap para siswa dapat terus menghasilkan produk pertanian meski kondisi lahan pertanian di Karawang kian hari kian surut. (cr1/ayi)
360 Siswa SMKN Pertanian Karawang Jalani MPLS, Sekolah Minta Siswa Disiplin dan Jaga Nama Baik
Jumat 22-07-2022,02:00 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :