Balita Divaksin Covid-19, Kuba Negara Pertama yang Melakukannya

Kamis 23-09-2021,12:30 WIB
Editor : redaksimetro01

KUBA tengah berusaha mengendalikan naiknya penularan Covid-19. Bulan ini, negara yang dipimpin Presiden Miguel Díaz-Canel itu memulai vaksinasi masal pada anak-anak mulai usia 2 tahun atau balita. Kuba adalah negara pertama yang melakukannya. Vaksinasi anak di negara lain biasanya dimulai pada usia 10 tahun. Vaksin yang dipakai adalah buatan dalam negeri yang diberi nama Soberana. Masing-masing mendapatkan tiga dosis dalam kurun waktu tertentu. Vaksinasi Covid-19 pada balita itu tidak wajib. Namun, orang tua tetap membawa anak-anaknya ke klinik dan RS untuk divaksin. Beberapa sekolah juga diubah menjadi pusat vaksinasi. ’’Saya lega. Banyak orang yang masih sakit dan dengan vaksin kami lebih terlindungi,’’ kata Laura Tijeras setelah mengantar anaknya yang berusia 4 tahun, Anisol, untuk divaksin. Agar anak-anak tenang, para petugas medis memakai hiasan Mickey Mouse atau mendatangkan badut ke lokasi vaksinasi. Ada alasan di balik vaksinasi itu. Belakangan, lonjakan kasus Covid-19 pada anak melejit. Selama pandemi, setidaknya 117.500 anak didiagnosis positif Covid-19. Total anak yang jadi korban meninggal tidak diungkap. Namun, sejak awal Agustus, ada 10 bayi dan anak-anak yang dilaporkan meninggal. ’’Sejumlah pasien anak yang dilaporkan dalam kondisi serius atau kritis adalah bayi baru lahir,’’ bunyi tulisan Menteri Kesehatan Kuba Jose Portal Miranda dalam artikel di situs pemerintah Cubadebate. Gara-gara lonjakan kasus tersebut, Kuba membatalkan rencana pembukaan kembali sekolah di awal September. Hal itu dipicu sulitnya akses internet. Pembelajaran disiarkan lewat saluran pendidikan di televisi. Vaksinasi anak juga menjadi bagian dari rencana agar 90 persen penduduk telah divaksin. Kuba menargetkan membuka kembali perbatasan internasionalnya pada pertengahan November nanti. Di sisi lain, embargo membuat produksi vaksin lokal Kuba terbatas. Beberapa kritikus meminta orang-orang berisiko tinggi divaksin lebih dulu ketimbang anak-anak. Namun, para dokter berpendapat lain. Mereka ingin melindungi anak-anak dari bahaya Covid-19. (bbs/kbe/rc)

Tags :
Kategori :

Terkait