KARAWANG- Minat baca di Karawang sangat rendah. Pemerintah Kabupaten Karawang terus berupaya meningkatkan minat baca masyarakat. Cara meningkatkan minat baca ialah perbanyak perpustakaan keliling, perpustakaan digital hingga pojok baca.
Minat baca di Karawang sangat rendah. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Karawang, Yasin Nasrudin membenarkan hal tersebut. Yasin Nasrudin mengaku, berdasarkan data dimiliknya, minat baca di Kabupaten Karawang masih di angka 43 persen.
Minat baca di Karawang sangat rendah. Untuk itu pihaknya terus menghadirkan fasilitas untuk mempermudah masyarakat Karawang membaca buku.
"Minta baca di Karawang masih rendah, maka kami terus mempermudah masyarakat dalam mengakses buku bacaan," kata Yasin di Karawang.
Upaya itu, lanjut Yasin, mulai dari dihadirkan tempat pojok baca di sejumlah lokasi pelayanan publik dan di lingkungan masyarakat. Hingga dihadirkannya juga perpustakaan digital.
"Upaya kita mulai perbanyak pojok baca di sejumlah lokasi. Sekarang setiap kantor pelayanan publik selalu ada pojok baca tersedia. Juga kami hadirkan perpustakaan digital,"
Selain itu, pihaknya juga menghadirkan perpusatakaan keliling menggunakan mobil. Meskipun baru satu mobil perpustakaan keliling. "Kemarin kami dapat bantuan mobil perpustakaan keliling dari Perpustakaan Nasional berkat upaya dorongan Komisi X DPR RI."
"Walau itu tidak cukup, karena Karawang ada 30 kecamatan," beber dia.
Ke depan, pemerintah juga akan membangun gedung perpustakaan representatif di Karawang. Perpustakaan itu akan berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter.
"Buku ini jendela dunia, dapat membuka wawasan dan menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat," katanya.
Minimnya minat baca sebenaranya menjadi gejala umum di seluruh wilayah atau daerah di Indonesia. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO) menunjukkan data persentase minat baca anak Indonesia berada di angka 0,01 persen.
Angka itu berarti, dari 10.000 anak Indonesia, hanya satu anak yang senang membaca.
Tentunya hal ini sangat memprihatinkan. Tidak hanya itu, disebutkan juga bahwa minat baca di Indonesia menempati urutan ke-63 dari 70 negara.
Oleh karena itu, orangtua memiliki peran penting untuk menumbuhkan minat baca kepada anak, terutama anak yang masih berusia dini.