karawangbekasi.disway.id- Uang pesangon ratusan mantan karyawan Chang Shin Karawang kena potong oknum perusahaan. Heboh ratusan mantan karyawan Chang Shin Karawang jadi korban pungli ini menimbulkan keprihatinan dari banyak kalangan.
Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Karawang membuka posko pengaduan selama 3 hari, 12 sampai 14 Desember 2022 untuk para korban dimana pesangonnya kena potong.
Posko Disnaker itu diperuntukan bagi ratusan mantan karyawan Chang Shin Karawang jadi korban pungli. Saat dibuka hari pertama, ratusan korban berdatangan untuk mengadukan nasibnya dengan harapan uang mereka dikembalikan.
Pesangon ratusan mantan karyawan Chang Shin Karawang kena potong. Kondisi ini mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan. Sejumlah anggota DPRD Karawang yakni Indriyani, Ata Subagja, Tatang, dan Asep Syaripudin, turut mendatangi Kantor Disnaker dan memberikan semangat atau support kepada para korban yang rata-rata dipungli antara Rp. 4 sampai Rp. 20 juta.
BACA JUGA:DIPA dan TKD 2023 Diserahkan kepada Seluruh Bupati/Wali Kota dan Satker Se-Jawa Barat
Hadir juga Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Karawang, Rosmalia Dewi, pihak kepolisian, tokoh masyarakat serta Leader HR PT. Chang Shin, Susilo.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang, Ata Subagja mengapresiasi posko pengaduan yang dibuka Disnaker Kabupaten Karawang.
Ata mengecam atas kezaliman yang diduga dilakukan secara sistematis oleh sejumlah oknum di PT Chang Shin.
“Kami DPRD Kabupaten Karawang, mengapresiasi atas langkah yang dilakukan dinas untuk mengadvokasi para mantan karyawan, dengan mengadakan posko pangaduan. Karena para mantan karyawan PT Chang Shin ini awalnya takut-takut, dengan diangkatnya kasus ini akhirnya mereka semua berani untuk mengadu, dan <karyawan yang di PHK oleh PT Chang Shin itu jumlahnya ada sebanyak 1200 orang,” ujarnya.
BACA JUGA:Di Tengah Perseteruan Anne-Dedi Mulyadi, Tiga Kasus dalam Bidikan Kejaksaan Purwakarta
“Bahkan oknum tersebut diduga telah melakukan tindakan intimidasi secara halus, dimana mereka meminta korban agar tidak melapor ke Polres Karawang dengan membuat surat pernyataan tidak melapor,” ungkap Ata.
Ata pun berharap para pelaku bisa mengembalikan uang para korban yang sudah mereka ambil.
“Saat ini kasus dugaan pungli tersebut ditangani oleh pihak kepolisian, harapan kami semoga uang para korban bisa dikembalikan oleh oknum-oknum tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu Leader HR PT. Chang Shin Group, Susilo kepada wartawan memastikan kondisi perusahaan yang memproduksi sepatu tersebut masih tetap kondusif dan berproduksi seperti biasanya, meski permasalahan dugaan pungli ini terus mencuat.
“Sejauh ini kondisi perusahaan masih kondusif dan produksi tidak terganggu. Kita juga membangun komunikasi antara pimpinan dengan karyawan seperti tidak dalam masalah. Meski sebenarnya perusahaan sangat terganggu karena ini menyangkut nama baik perusahaan,” ujarnya.
BACA JUGA:Tanggapi Polemik SDN 1 Pocong, Pegiat Medsos Husin Shihab Tulis Begini
Dikatakan Susilo, saat ini permasalahan dugaan pungli yang menelan korban hingga ratusan orang mantan karyawan PT. Chang Shin itu, sudah ditangani oleh pemerintah daerah Kabupaten Karawang dalam hal ini Disnaker, bahkan dari pihak kepolisian juga sudah turun langsung.
“Ya, perusahaan pun berharap proses penanganannya dapat diselesaikan dengan tuntas. Karena kalau tidak tuntas dikhawatirkan kondisi serupa akan terulang kembali,” ungkapnya.
Ditanya kemudian apakah Nike pusat mengetahui terkait permasalahan ini, menurut Susilo, kekhawatiran diketahui oleh Nike itu ada. Namun ia yakin hal tersebut tidak menjadi masalah, tergantung bagaimana PT. Chang Shin menyelesaikannya.
“Kekhawatiran diketahui Nike pusat ya, namun karena peristiwa ini terjadi mau gak mau perusahaan harus mengikuti prosesnya agar bagaimana permasalahan ini dapat terselesaikan dengan baik,” jelasnya.
Pesangon ratusan mantan karyawan Chang Shin Karawang kena potong. “initinya kalau dari buyer (Nike) adalah bagaimana pihak perusahaan menyelesaikan masalah,” ungkapnya. **