Oleh karena itu, Creative Center harus benar-benar dilengkapi dengan berbagai sarana. Jadi bukan sarana bermain saja, Teten pun mengusulkan adanya konsultasi dan pendampingan usaha, pelatihan teknik dan manajerial serta ada yang mengurusi sertifikasi halal dan izin edar dari BPOM, inkubasi bisnis, termasuk promosi dan pemasaran produk.
BACA JUGA: RS Primaya Kota Bekasi Diduga Tawarkan Ubah Faktur BPJS kepada Pasien, Tutupi Kesalahan?
Menurutnya di tahun emas pada 2045 harus disiapkan entrepreneur yang berkualitas dan kreatif.
“Kita sekarang baru sekitar 3,47 persen, padahal untuk menjadi negara maju minimal itu ada empat persen,” ujar Teten.
"Jadi harus kita cetak dan lahirkan. Kalau kita lihat tolok ukur -nya negara maju, kita hanya perlu menyiapkan dari jumlah penduduk kita 10 - 12 persen menjadi pengusaha . Kita sekarang baru 3,47 persen," ungkapnya.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan, Gedung Creative Center merupakan salah satu kebanggaan yang dimiliki Kabupaten Majalengka. Setelah dua tahun melewati masa pandemi COVID-19 diharapkan dengan hadirnya gedung ini mampu meningkatkan perekonomian dengan ramainya wisatawan yang datang.
BACA JUGA: Disdukcapil Karawang Targetkan KIA Capai 50 Persen, Bagi Yang Belum Ini Cara Mendapatkan!
Selain itu, Karna berharap Gedung Creative Center dapat dimanfaatkan sebaik mungkin bagi para komunitas.
“Sehingga generasi muda di Kabupaten Majalengka menjadi lebih kreatif dan inovatif serta mampu meningkatkan potensi di bidang olahraga, ekonomi, maupun seni,” ujar Karna. ***