Pembuatan menara itu membutuhkan 50.000 pekerja dan belum termasuk tukang untuk membuat kuil-kuil.
BACA JUGA:Satu Korban Keracunan di Kota Bekasi Dipindahkan ke RS Kramat Jati
Setelah pembangunan menara selesai, Fir’aun menembakkan panah dari puncak menara untuk mengalahkan Tuhan Musa.
Fir’aun berbohong kepada Musa bahwa Tuhannya telah mati dengan menunjukkan anak panahnya yang kembali telah berlumuran darah.
Menara itu kemudian dirobohkan oleh Jibril menjadi tiga bagian yang menewaskan hampir seluruh pekerja.
Haman jugalah yang menasihati Fir’aun untuk menolak misi keagamaan Musa. Pada peristiwa pelarian Bani Israel dari Mesir, Haman tenggelam bersama Fir’aun dan tentaranya.
BACA JUGA:127 Anak Dibawah Umur Ajukan Dispensasi Nikah Dini di PA Karawang, Begini Alasannya
Allah mengutus Nabi Musa kepada Firaun. Firaun yang hidup pada masa Nabi Musa pernah memiliki seorang wazir yakni penasihat atau menteri berkedudukan tinggi yang juga penanggung jawab proyek pembangunan Firaun.
Sebagaimana dijelaskan para mufasir, menteri Firaun itu dipanggil Haman. Dia memiliki posisi sangat penting dalam pemerintahan Firaun dan menjadi salah satu pilar dalam pemerintahannya.
Tentang Haman, Allah SWT telah menyebutnya secara eksplisit dalam banyak ayat dalam Alquran. Seperti pada surat Al Ghafir ayat 23-24 menjelaskan Haman, Firaun dan Karun mendustakan Nabi Musa.
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مُوسٰى بِاٰيٰتِنَا وَسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۙ اِلٰى فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَقَارُوْنَ فَقَالُوْا سٰحِرٌ كَذَّابٌ
“Dan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata kepada Firaun, Haman dan Karun; lalu mereka berkata, (Musa) itu seorang pesihir dan pendusta.”
BACA JUGA:BLACKPINK Akan 2 Hari di GBK Jakarta, Ini 6 Jenis Harga Tiketnya Silahkan Pilih Mana?
Haman, Firaun, dan Karun merespons dengan sombong atas seruan nabi Musa yang jelas dengan tanda-tanda dan mukjizatnya.
Mereka justru menolak seruan nabi Musa. Sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat berikut: