KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID --- Keputusan Partai Demokrat yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon calon presiden, pada Kamis (26/1), bagai layar mulai berkembang. Setelah sebelumnya perahu Koalisi Perubahan belum bergerak dan terus bersandar di bibir pantai.
Sebelumnya Partai Nasional Demokrat (NasDem) telah menjadi penjuru pada Oktober 2022 dengan menyodorkan Anies Baswedan sebagai nakhoda.
Sebelumnya layar perahu Koalisi Perubahan masih kuncup. Kini dengan deklarasi yang dilakukan Partai Demokrat, layar politik mulai berkembang.
"Dan akan semakin berkembang, jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera deklarasi dalam waktu dekat,” ungkap analis komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting lewat keterangan tertulisnya kepada Karawangbekasi.disway.id, Kamis (26/1 /2023).
BACA JUGA: Viral! Netizen Kecam Aksi Nakal Oknum Dishub Kota Bekasi
Menurut Selamat Ginting, deklarasi calon presiden yang dilakukan Demokrat sekaligus kredit poin penting bagi Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk bisa dipilih menjadi calon calon wakil presiden (cawapres).
Demokrat maju lebih cepat dibandingkan PKS. Peluang AHY semakin terbuka dari mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) yang semula akan disorongkan PKS untuk menjadi calon cawapres mendampingi Anies Baswedan.
BACA JUGA: Pelajar di Jabar di Dorong Miliki Wawasan Politik
“Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa menjadi king maker dalam keputusan politik yang tidak mudah ini. Pelan-pelan Koalisi Perubahan bisa keluar dari kemelut persoalan siapa yang nantinya akan diusung menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan,” kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas itu.
Dikemukakan, terbentuknya sosialisasi mana pun harus diterima dengan gembira, karena menandakan iklim politik di Tanah Air berjalan sesuai rencana.
BACA JUGA: Program Konsultasi DPRD Bangka Barat Satu Desa Satu Tujuan di Kota Bekasi?
Artinya Pemilu 2024 sudah semakin dekat setelah sebelumnya kehidupan politik dihujani dengan adanya rumor tertundanya pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden, termasuk soal jabatan presiden tiga periode.
Setelah diliputi pertarungan selama sekitar empat bulan, kini Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS mulai terlihat bagai cahaya di ujung lorong.
"Tampilnya Koalisi Perubahan sekaligus menepis hanya akan ada dua poros yang saling berhadapan seperti Pemilu 2019 lalu,” ujar Ketua Bidang Politik, Pusat Studi Literasi Komunikasi Politik Unas.