Hingga akhirnya Aprison mampu menjadi salah satu supplier, jaringannya terkoneksi dengan perusahaan industri kopi seperti di Medan dan Lampung. Ia dipercaya untuk mengikat kontrak dengan jumlah orderan sampai ratusan ton perminggu yang harus di isinya.
Bangkit di tahun 2020 hingga omzetnya sekarang perbulan uang berputar mencapai miliaran. Ia Seminggu harus mengisi gudang industri hingga ratusan ton. Semua kopi itu adalah hasil petani Jangkat.
BACA JUGA:Polemik Revitalisasi Pasar Kranji, Nung: Pihak Kedua Tak Konsisten
"Panen Kopi di Jangkat bisa dikatakan setiap hari. Ada istilah panen penyelang selain panen raya. Pada saat panen raya perhari kopi yang keluar bisa 20 ton di Desa Rantau Suli, dan itu berlangsung bisa empat bulanan baru selesai,"lanjutnya mengatakan panen penyelang seminggu bisa keluar 500 ton.
Mayoritas masyarakat di tiga kecamatan di Merangin, di wilayah Jangkat adalah petani kopi dan kayu manis. Sehingga banyak potensi peluang bisnis, berjalan mencoba berjuang.
"Kualitas Kopi Jangkat di Merangin, memiliki biji kopi bagus dan cukup diakui. Namun saya akui kalah di kadar air, istilah dalam grade B itu asalannya. Sudah diakui kualitas barang. Satu cuaca pengolahan masih manual," pungkasnya. ***