KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bekasi hingga 14 persen di tahun 2024, terus digaungkan pemerintah setempat.
Apalagi ada 2.398 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di 187 Desa/Kelurahan dengan 23 kecamatan di wilayah Kabupaten Bekasi, telah dibentuk.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi pun kian optimis dengan dibentuknya TPK.
"Saya optimis dengan pasukan TPK yang cukup luar biasa ini dapat secara maksimal melakukan pendampingan dan rujukan kepada keluarga yang beresiko stunting," tegas dia, Selasa (30/5).
Adapun salah satu strategi dalam percepatan penurunan stunting, sambung Dedy, dengan pendekatan intervensi kepada keluarga yang perlu mendapatkan pendampingan, seperti rumah tangga yang didalamnya terdapat ibu hamil, ibu nifas, bayi dibawah 2 tahun dan rumah tangga yang terdapat calon pasangan suami istri.
Dia juga berharap peranan TPK Makin Berani akan mengintervensi keluarga beresiko melalui 5 pintu cegah stunting, serta langsung dapat menganalisis persoalan dalam upaya mencegah munculnya kasus stunting di Kabupaten Bekasi.
"Saya yakin tim ini akan meningkatkan kinerjanya dalam bekerja dan melayani keluarga beresiko stunting di Kabupaten Bekasi, sehingga Kabupaten Bekasi dapat mencapai zero new stunting ditahun depan," ucap mantan Kepala Bappeda itu.
Sekda Dedy meminta TPPS Kecamatan dapat terus menggemakan gerakan bebas stunting serta berkolaborasi dengan lintas sektor dan seluruh stakeholder agar tercipta gerakan bersama yang saling menguatkan segingga kedepannya lahirlah generasi yang unggul dan cerdas.
Sememtara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi, Firzawati menambahkan pihaknya bersama Diskominfosatik akan mengembangkan sistem aplikasi Geospasial untuk memetakan berbagai data di masing-masing kecamatan.
"Artinya dari satu kecamatan ini akan terdekteksi mana saja yang ada bayi stunting. Nah nanti bayi ini akan selalu di laporkan melalui foto, jadi akan selalu ter update perkembangannya," ujar dia.
Selain itu DPPKB juga akan membuat modul pelatihan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) sebagai bagian dari materi pengembangan kompetensi pendidik dan pusat informasi reproduksi untuk remaja-remaja agar siap melakukan aktifitas secara sehat.
"Jadi nanti bentuk modulnya akan dipaparkan disetiap sekolah di SMP dan SMA, dan nama kegiatannya Kamu Terkeren (Kaula Muda Terencana)," tandas dia. (hyt)