Hasto menekankan bahwa kualitas penduduk dan keluarga memiliki peran penting dalam memanfaatkan bonus demografi untuk mencapai kesejahteraan. Namun, bonus demografi ini diperkirakan akan berakhir sekitar tahun 2035.
Dalam konteks stunting, Hasto menambahkan, "Indonesia telah mengalami penurunan signifikan dalam tingkat prevalensi stunting dari tahun ke tahun, namun masih di atas ambang batas standar WHO, sehingga stunting masih menjadi masalah yang mendesak."
BKKBN, melalui Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia tahun 2021-2024 (RAN Pasti), telah menerjemahkan lima pilar Stranas dan menyempurnakannya dengan tindakan seperti penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan calon pengantin, surveilans keluarga, dan audit kasus stunting.
Satyalencana Wira Karya
Pada acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional, Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin juga memberikan penghargaan Satyalencana Pembangunan dan Satyalencana Wira Karya kepada para kepala daerah.
BACA JUGA:Rajin Lapor LHKPN, Plt Kadinkes Jabar dr Raden Vini Adiani Dewi Tanamkan Prinsip Hidup Jujur
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, dianugerahi Satyalencana Pembangunan.