KABUPATEN BEKASI- PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat prapenjualan sebesar Rp628 miliar pada 1H23, angka ini naik satu persen dibandingkan dengan 1H22, dan mencapai 45,7 persen dari target untuk tahun 2023 sebesar Rp 1.375 triliun. Perusahaan melaporkan total pendapatan sebesar Rp 420 miliar pada kuartal ke dua tahun 2023, naik 166 persen dari kuartal pertama, sehingga total pendapatan menjadi Rp 578 miliar.
Dilaporkan, pada 1H23, pendapatan terutama terdiri dari serah terima persediaan dari proyek perumahan dan industri serta pendapatan non-properti. Proyek perumahan yang diserahterimakan pada 1H23 termasuk Waterfront Uptown tahap pertama yang baru diluncurkan pada tahun 2021. Demikian laporan keuangan Semester 1 tahun 2023 (“1H23”) yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2023 sebagaimana diumumkan perusahaan, Rabu (26/7/23).
Selain itu disebutkan juga, margin kotor untuk semester ini berada di angka 46 persen, relatif stabil dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Begitu juga beban usaha untuk semester ini mencapai Rp128 miliar, stabil dibandingkan tahun lalu.
Rudy Halim, CEO dari PT Lippo Cikarang Tbk memaparkan, untuk semester satu tahun 2023 ini EBITDA perusahaan tetap positif sebesar Rp150 miliar atau 26 persen dari pendapatan. Intinya perusahaan melaporkan dengan gamblang, LPCK mencatat pra-penjualan sebesar Rp628 miliar pada 1H23, yakni naik dibandingkan dengan 1H22, dan mencapai 45,7 persen dari target untuk tahun 2023 sebesar Rp1.375 triliun.
“Selama semester 1 tahun 2023, Perusahaan telah berhasil melakukan pra-penjualan sesuai dengan target yang ditetapkan walaupun menghadapi banyak tantangan di sektor properti seperti suku bunga acuan yang meningkat dan tekanan inflasi. Dalam menghadapi tahun 2023, kami yakin akan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan dengan strategi bauran produk yang tepat ,” ujar Rudy Halim .
Pra-penjualan pada 1H23 didorong oleh permintaan yang kuat untuk proyek-proyek residensial, terutama "Waterfront Uptown", "Newville", dan "Cendana Spark", serta permintaan yang tinggi untuk lahan industri, dengan kontribusi masing-masing sebesar 64 persen serta 30 persen. Sisanya sebanyak enam persen terdiri dari ruko-ruko dan lahan komersial.
Perseroan juga menjual sebanyak 648 unit dari proyek-proyek perumahan, industri dan komersial di atas. Peluang Pertumbuhan di Industri Properti Rudy Halim optimistis, masih banyak peluang pertumbuhan di industri properti “Kami juga berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan untuk dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen kami,” kata Rudy Halim. (wyd/rls)