CIKARANG PUSAT - Disnaker dan PJ Bupati Bekasi Dani Ramdan kembali didemonstrasi oleh kelompok masyarakat perihal kinerja buruk mengentaskan pengangguran di Kabupaten Bekasi yang sangat memprihatinkan.
Dalam aksi tersebut, massa aksi KPM Brigez sempat memaksa masuk dan terjadi sedikit gesekan antara massa aksi dengan aparat Kepolisian.
Dalam aksi tersebut, KPM Brigez meminta tuntutan agar Kepala Disnaker Kabupaten Bekasi di copot dari jabatannya dan kemudian Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Pengangguran (TKP3) untuk di bubarkan karena dinilai gagal dalam menanggapi persoalan pengangguran.
"Menuntut pak PJ Bupati membubarkan satgas pengganguran dan meminta untuk di copot Kadis Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi Edi dari jabatannya," kata Kordinator Aksi, Yusril Marpaung.
BACA JUGA:Karang Taruna Ciksel Gaungkan Cinta Sepakbola Usia Dini
Menurut dia, aksi ini atas aksi lanjutan yang sebelumnya meminta agar dibubarkan satgas tersebut dan padahal Sekretaris Disnaker Betty memberikan waktu dalam seminggu untuk melakukan permintaan aksi mereka sebelumnya akan tetapi sampai saat ini belum ada aksi sama sekali dari Disnaker bahkan tidak ada solusi sama sekali.
"Kami meminta dibubarkan tim satgas tersebut karena dikurang efektif dan hanya menghamburkan uang APBD Kabupaten Bekasi," katanya.
Ia juga menyenangkan kepada pihak Disnaker karena kinerja yang buruk, sampai saat ini Dinas Ketenagakerjaan tidak mempunyai data kongkrit pengangguran yang di Kabupaten Bekasi, mereka menilai dari warga yang hanya mengurus kartu kuning yang mereka data itulah data pengangguran. Padahal dari faktanya dilapangan masih banyak yang pengangguran belum memiliki kartu kuning.
BACA JUGA:SMKN 1 Cikbar Bakal Gelar Reoni Akbar Lintas Generasi
"Saat kami berdiskusi mereka menyarankan untuk datanya minta ke Bps, padahal Disnaker juga sulit meminta ke BPS data tersebut. Jika dilihat dari realitasnya data dilanpangan masih banyak pengangguran warga di setiap desa. Ditambah masih banyak calo pekerja dan minimnya lowongan kerja di setiap kerja baik di Disnaker maupun di perusahaan di Kabupaten Bekasi padahal kawasan terbesar se Asia," tandasnya.
sebelumnya, Forum Komunikasi Mahasiswa Pelita Bangsa (FKM) sebut 6 program skala prioritas PJ Bupati Bekasi Hanyalah Pepesan kosong. Pasalnya, mereka menilai banyak dari program tersebut hanya sekedar seremonial tanpa tindak lanjut.
Salah satu program yang di sorot FKM adalah pengentasan pengangguran. Menurut mereka keresahan mahasiswa dan para penganggur yang ada di Kabupaten Bekasi sudah memuncak lantaran sudah Lelah dijejali setumpuk janji dalam acara seremoni.
BACA JUGA:Buntut Pencabutan Izin Kegiatan Anies di Bekasi, PKS Ancam Pemkot Bekasi