KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Lagi pelayanan Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi jadi sorotan publik. Bahkan sampai dilaporkan keluarga pasien melalui pengacaranya baru-baru kemarin ke Polda Metro Jaya.
Diketahui, laporan tersebut terkait pasien A (7) yang meninggal dunia usai menjalani operasi setelah didiagnosis mati batang otak usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi.
Catatan KBE kejadian tersebut adalah kasus kedua medio April 2023 lalu salah seorang Pasien meninggal di IGD karena terjadi keterlambatan dalam penanganan.
BACA JUGA:Pelayanan di RS Kartika Husada Jatiasih Dikeluhkan Keluarga Pasien, Parah!
Kepada KBE saat itu, Keluarga pasien (KP) menceritakan kepada wartawan, kejadian meresahkan yang dialaminya hingga sang Ayah meninggal akibat di IGD akibat pelayanan Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat yang dianggap tidak profesional.
Kekinian RS Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya teregister dalam Nomor: STTLP/B/5814/IX/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.
BACA JUGA:10 Produk Unggulan UMKM Kota Bekasi Mengisi Stand di Gedung Dekranasda Jabar
Total ada delapan orang yang dilaporkan termasuk dokter anastesi, dokter THT, spesialis anak hingga Direktur RS.
Sebelumnya, anak A (7) didiagnosis mati batang otak usai menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Jatiasih, Kota Bekasi.
BACA JUGA:Pemdes Serang Sidak Lokasi Rawan Longsor dan Banjir
Keluhan awal, A mengalami penyakit amandel yang sudah membesar dan disarankan diangkat. Pihak rumah sakit juga menyarankan hal yang sama.
Komisari RS Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi dr Nindya Kartika Yolanda membenarkan bahwa BA pasien anak berusia 7 tahun meninggal pada Senin 2 Oktober 2023 pukul 18.45 WIB sebelumnya dilakukan operasi pengangkatan amandel 18 September 2023 dan didiagnosis mengalami mati batang otak pada saat masa pemulihan.
BACA JUGA:PKB Optimis Pasangan AMIN Unggul di Cikarang
"Sejak awal penindakan pengobatan juga penindakan untuk BA dari hari dan menit pertama tim medis telah berupaya memberikan yang terbaik. Semua tindakan sudah sesuai SOP, tujuan utama dilakukan penindakan agar BA tidak lagi infeksi amandel berulang,"paparnya.