KARAWANG BEKASI DISWAY - Pada era dominasi film perang Bollywood oleh sutradara J.P. Dutta, industri perfilman mengalami perubahan signifikan.
Namun, Raja Krishna Menon mencoba memberikan angin segar melalui film terbarunya, "Pippa," yang menggambarkan perang ideologi antara India dan Bangladesh pada tahun 1980-an.
Sutradara terkenal Raja Krishna Menon, yang sebelumnya mengarahkan film berkelas seperti Airlift, kembali dengan kisah seru tentang pembebasan Bangladesh.
BACA JUGA : 7 Film Horor Indonesia Paling Menakutkan dan Mengerikan!
Film ini mengisahkan perjalanan Brigadir Balram Singh Mehta, diperankan dengan brilian oleh Ishaan Khatter, seorang prajurit yang riang namun memiliki ideologi yang unik.
Balram's karakter menjadi semakin menarik ketika ia mendapatkan Pippa, sebuah tank militer India. Terinspirasi dari kisah nyata dalam otobiografi Mehta, The Burning Chaffees, Raja Krishna Menon berhasil menyajikan cerita yang penuh warna dengan penampilan yang terukir dengan baik.
Pippa bukan hanya tentang tank dan pertempuran, tetapi juga tentang hubungan kompleks yang terjalin di tengah konflik.
Menon bijaksana menggambarkan dinamika antara keluarga Balram, termasuk ibunya Maati (Soni Razdan), saudara perempuannya Radha (Mrunal Thakur), dan kakaknya Mayor Ram Mehta (Priyanshu Painyuli).
BACA JUGA : Ini Deretan Film Hollywood yang Paling Dinantikan di Tahun 2024
Sutradara secara cerdik menyelipkan arus bawah konflik antara Pakistan Barat dan Timur pada masa lalu, memberikan pemahaman yang mendalam tentang konteks sejarah. Ini menjadikan Pippa bukan hanya film perang biasa, tetapi juga kisah pribadi yang meresap.
Meskipun rilis langsung ke platform digital, Pippa berhasil mempertahankan esensi dan momentum film perang tradisional.
Pilihan visual Raja Krishna Menon, ditambah dengan skor latar belakang orisinal karya maestro A.R. Rahman, menciptakan pengalaman sinematik yang memukau.