KARAWANG BEKASI DISWAY - Sinema aksi laga review Enter the Dragon, film yang menjadi jembatan kultur martial arts Sang Naga.
Bruce Lee adalah figur sekaligus perwakilan Asia, dalam menghantarkan martial arts menjadi bagian dari budaya populer (pop culture) terhadap perfilman Amerika secara global.
Melalui Enter the Dragon, ia bagaikan Sang Naga yang menjembatani perbedaan kultur dan menghapus citra negatif, akan stereotip imigran Asia Timur di Negara Barat.
Publik mulai terkesima dengan keunikan gaya bertarung Bruce Lee dalam aliran bela diri Jeet Kune Do hasil kombinasi dari sejumlah aliran yang ia pelajari, termasuk dari gurunya Ip Man.
Di sepanjang karirnya, Lee hanya membintangi beberapa film lepas produksi Hongkong yang dirilis antara tahun 1971 hingga 1972, namun kini berstatus legendaris.
Karirnya Bruce Lee Amerika dikenal melalui serial The Green Hornet di era 60’an sebagai Kato.
Filmnya yang terlaris dan seharusnya membuka jalan lebar bagi karirnya yakni Enter the Dragon, menjadi film terakhirnya setelah kematian mendadak di usia 32 tahun.
Sedangkan film Game of Death (1978) pun sejatinya belum tuntas proses produksinya saat itu.
BACA JUGA:Nonton Captain Tsubasa Season 2: Junior Youth-Hen Episode 10 Subtitle Indonesia di Bstation
Sebagai salah satu film martial arts terbaik dan terlaris sepanjang masa, di tahun 2004 Enter the Dragon dinobatkan oleh Library of Congress sebagai yang signifikan secara kultur, historis, atau estetis.
Film ini pula yang menjadi pelopor kombinasi antara Blaxploitation dengan bela diri menuju jalur utama.
Enter the Dragon mengisahkan Lee (Bruce Lee) adalah seorang artis bela diri dan instrukstur shaolin di Hongkong.
Ia mendapatkan tugas dari gurunya yang bekerjasama dengan seorang agen, untuk menyelidiki sekaligus menangkap seorang kriminal bernama Han (Shih Kien).