Ketika itu, sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar sebab para guru sedang melakukan rapat untuk mempersiapkan pembagian rapor. Milea merasa tidak enak dengan kejadian Dilan berkelahi dengan Anhar sebab membela dirinya. Milea merasa takut dan cemas jika nantinya Dilan dikeluarkan dari sekolah. Tiba-tiba, datang Piyan memberitahu Milea bahwa Dilan berkelahi di warungnya Bi Eem. Milea pun panik mendengar berita itu dan langsung menuju ke tempat Dilan berada. Ketika Milea bertanya berkelahi dengan siapa, Dilan malah menjawab "Agen CIA".
Mendengar jawaban dari Dilan yang seperti itu membuat Milea kesal dan khawatir, apabila terjadi sesuatu lagi dengan kekasihnya itu. Seperti biasanya, Dilan selalu tenang dalam menghadapi permasalahan. Malahan Dilan sempat-sempatnya bercanda ketika. Milea merasa panik. Hal itu sengaja Dilan lakukan supaya meredamkan hati Milea. Sampai pada suatu malam, Milea ditelpon Piyan, bahwa Dilan sudah tahu orang yang mengeroyok yang disebut Dilan agen CIA tempo hari. Ternyata orang yang mengeroyoknya di warung Bi Eem adalah kakaknya Anhar. Dilan pun berencana untuk membalas, dia memanggil teman-temannya untuk balas dendam. Ketika itu Milea yang ingin menyusul untuk menggagalkan Dilan bingung karena tidak ada kendaraan, untungnya Yugo anaknya Tante Anis yang baru pindahan dari luar negeri sedang berada di rumah Milea.
Milea pun berpura-pura mengajak Yugo untuk jalan-jalan.
Pada akhirnya, Milea bertemu dengan Dilan. Dia membujuk Dilan supaya membatalkan rencana balas dendamnya dengan ancaman apabila tetap bersikeras balas dendam akan memutuskan hubungan mereka. Mereka sering berdebat tentang masalah geng motor, Dilan tidak pernah merasa kapok walaupun dia sempat dimasukkan ke penjara 1 minggu dan diusir oleh ayahnya sebab penyerangan antara geng motor. Perasaan Milea yang takut dengan keselamatan kekasihnya itu sangat besar, sampai-
sampai kata putus keluar dari Milea lalu disusul dengan tamparan
darinya. Dilan tidak saja tidak mengerti, kesedihan melanda hati Milea, sebab Dilan tidak suka jika dikekang, dari peristiwa itu Dilan menjauh dari Milea. Sampai dengan selesai, Milea kembali ke Jakarta dan kuliah di sana. Sedangkan Dilan kuliah di universitas ternama di Bandung. Jarak antar keduanya saling menjauh, tapi suasana hati Milea masih sama, hanya kepada Dilan. Makin lama Dilan menghilang, Milea berusaha untuk selalu menghubungi Dilan, akan tetapi keluarga Dilan sudah pindah rumah. Melia pun kehilangan jejak Dilan. Sampai akhirnya, Melia bertemu Herdi yang merupakan kaka tingkat dari tempat dia kuliah. Herdi mulai mengisi keseharian Milea, sampai mereka menuju ke pernikahan, Milea selalu mencintai Dilan, tapi Dilan sudah memiliki kekasih baru.
"Aku mencintaimu, biarlah, ini urusanku. Bagaimana kau kepadaku, terserah, itu urusanmu. Terima kasih Dilan, kau pernah mau padaku. Dan kini, biarkan aku kalau ingin selalu kabar tentang dirimu..." Milea.
Resensi Buku :
Novel ini bertema dengan Genre Romance yang menceritakan sepasang kekasih yaitu Milea dengan Dilan. Kisah yang dituangkan dalam novel “Dia Adalah Dilanku Tahun 1991” berisi perjalanan kisah cinta Milea dengan Dilan. Milea mulai bercerita tentang kisah cintanya dengan Dilan. Ya, Milea mengenang kisah cinta yang terjalin di kota romantis, Bandung. Kali ini kisah Milea dimulai saat Milea dan Dilan sudah resmi berpacaran. Kisah ini dimulai saat setelah mereka menandatangani materai tentang ikrar mereka yang sudah resmi berpacaran. Tempat jadian mereka berada di warung bi Eem, yang terletak tidak jauh dari sekolah.