BACA JUGA:Tak Sedap di Pandang, Sampah Visual Caleg Tersebar di Sepanjang Jalan Pantura Kabupaten Bekasi
"Kalau pada dinas kami (SDABMBK) teranggarkan Rp100 miliaran untuk sejumlah kegiatan," kata Henri.
Henri menyebut bahwa pihaknya tahun ini kembali melaksanakan program padat karya, tidak hanya untuk penanganan banjir tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat
Dalam pelaksanaan pembangunan dan normalisasi, pihaknya mengajak partisipasi aktif masyarakat.
Meski begitu, kata Henri pentingnya penekanan pembangunan tanggul, perbaikan drainase, pemasangan udit, dan aspek lainnya perlu dilakukan.
"Titik banjir memang perlu perhatian penuh dan kekompakan bersama," ujarnya.
BACA JUGA:Berikut Daftar Tim Negara Tersingkir dari Piala Asia 2023, Simak!
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengakui bahwa beberapa drainase menjadi penyebab banjir karena kondisinya yang kurang baik.
"Menjadi daerah kawasan industri membuat pemerintah harus melakukan komunikasi yang kuat dan intens dalam mengambil keputusan dan membangun untuk kepentingan masyarakat. Saya akui memang kondisi drainase masih kurang baik karena adanya kawasan, perlu adanya konektivitas penyaluran airnya. Sehingga kebanjiran ini dapat teratasi," ujar Dani.
Melalui APBD Kabupaten Bekasi, pihaknya berkomitmen untuk mengoptimalkan upaya dalam penanggulangan banjir. (iky)