KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi menilai pelaksanaan Pemilu 2024 seperti pesta demokrasi yang ugal-ugalan.
Pasalnya, praktik money politik yang terjadi dimana-mana terlebih terlihat secara gamblang sudah menjadi rahasia umum pada saat pelaksanaan Pemilu berlangsung.
Meski demikian, para caleg harus memiliki biaya ongkos politik yang besar pada Pemilu 2024 kali ini, jangan harap kontestan peserta pemilu mudah meraih suara dari para pemilih.
Sebab kebanyakan para kontestan baru atau sebagian dari caleg petahana agar dapat terpilih menjadi wakil rakyat masih banyak menggunakan cara kotor dan menghalalkan segala cara.
BACA JUGA:Ini Tanaman Paling Berbahaya di Indonesia, Jangan Pernah Menyentuhnya Nanti...
Salah satunya, Caleg DPRD Kabupaten Bekasi daerah pemilihan (Dapil) VII yang enggan disebutkan namanya, dia bilang saat baru mulai ikut berkontestasi pada pencalonan legislatif untuk dapat duduk di kursi dewan praktik money politik mau tidak mau harus dilakukannya.
Kendati demikian, karena praktik money politik merupakan cara lama yang kerap dilakukan oleh politikus senior bahkan para caleg petahana sekalipun maupun caleg baru.
ia mengaku telah banyak mengeluarkan biaya operasional politik yang nilainya mencapai milyaran rupiah hanya untuk memperoleh ribuan suara pemilih guna melenggang agar mudah duduk di kursi dewan dalam 5 tahun kedepan.
"Jika dihitung secara komulatif keseluruhan mulai dari persiapan pencalonan saat pelaksanaan pencoblosan dan perhitungan suara di tingkat TPS hingga PPK nanti, uang yang telah dihabiskan keseluruhan bisa mencapai Rp1 miliar, biaya itu dikeluarkan untuk saya mudah duduk di kursi dewan selama 5 tahun kedepan," ungkap dia.
BACA JUGA:PPK Cikarang Utara Berencana Menggelar Pleno Secepatnya
Ia menyebut, biaya politik yang cukup besar tidak hanya dikeluarkan oleh dirinya. Akan tetapi, acap kali dilakukan juga para caleg petahana lainnya ketika mencalonkan diri kembali.
Hal itu dilakukan untuk memastikan mereka para caleg petahana tidak kehilangan suara pemilihnya di saat moment pesta demokrasi pada pelaksanaan Pemilu 2024 berlangsung.
"Jika tidak memakai uang, kemungkinan suaranya bakal gak ada yang milih atau tiba-tiba hilang. Soalnya para caleg lainnya juga menggunakan jurus sakti dengan pakai praktik money politik," kata dia.
Oleh dasar itulah, kata dia, jika memiliki dana yang terbatas, bagi caleg petahana sekalipun tak menjamin akan tetap terpilih pada Pemilu kali ini. Walaupun sedikitnya telah memberikan program pembangunan ke masyarakat dengan nominal anggaran yang cukup besar.