KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku distributor resmi Mitsubishi Fuso di Indonesia punya sterategi apik untuk mengejar target penjualan hingga mempertahankan posisinya di paling atas pasar niaga.
Tak tanggung-tanggung, KTB Fuso pasang target penjualan segmen mediun duty truck (MDT) 20 persen tahun 2024 atau naik 2 persen dibanding 2023
Sales and Marketing Director PT KTB, Aji Jaya secara lugas menegaskan tak ada linr up baru untuk segmen MDT. Di mana, KTB Fuso masih mengandalkan produk yang ada saat ini karena dengan produk tersebut persaingan dan penerimaan fighter masih sangat terbuka untuk lebih besar lagi.
"Ya buktinya di 2022 ke 2023 kita mengaklami peningakatan artinya penerimaan pasar dari produk ini sangat baik," ucap dia di Jakarta.
BACA JUGA:Nonton Urusei Yatsura (2022) Season 2 Episode 10 Subtitle Indonesia
Meski begitu, Aji mengungkapkan pihaknya tetap memberikan improvement kepada eksisting produk dengan penambahan spesifikasi yagn sesuai kebutuhan konsumen.
Misalnya seperti di segmen offroad, ternyata offroad dibagi lagi ada offroad yang biasa ada yang berat sehingga dicoba improve dengan tambah spesifiksi.
Termasuk sektor logistik, berkembang dan kebutuhannya bervariasi dengan banyaknya jalan tol yang terhubung di antar kota di Indonesia mendorong penguasaha melakukan operasi kendraan jadi lebih jauh.
"Jadi itu kita coba siasati, untuk segmen logistik kita ada penambahan tangki bahan bakar yang biasanya 200 liter jadi 400 liter. Improvement yang sudah diterima dengan pasar untuk menjadi diterima lagi karena mennyesuakan kebutuhan konsumen," beber dia.
BACA JUGA:Nonton Majo to Yajuu Episode 9 Subtitle Indonesia
Lebih jauh, Aji menambahkan untuk segmen niaga ada beberapa kontributor yaitu amining, plantitaton, manufaktur, konstruksi dan logistik.
"Nah dari sektor sektor bisnis yang masih saat ini memberikan kontribusi besar pada penjualan niaga adalah sektor logistik. Kalau sektor lainnya plantation dan mining di 2023 itu kondisinya tidak lebih baik dari 2022. Ini akibat gejoak ekonomi berdampak pada peemintaan komoditi itu. nikel turun, sawit turun,, jadi sektor mining dan plantation ini kami masih anggap stagnan yang tumbuh logstik," jelas dia.
Ketika disinggung kendaraan truk impor masih jadi andalan termasuk pemain dari China, Aji meyakini produk KTB Fuso masih diminati konsumen Indonesia.
"Memang secara aktual komeptisi pemainnya lebih banyak tapi tentunya kami percaya bahwa konsumen kendaraan niaga ini saat berinvestasi mereka akan mempertimbangkan banyak hal ssaat memutuskan pembelian seperti pelayanan aftersales," urai dia.