Selama Masa Libur Lebaran, Tumpukan Sampah di Kabupaten Bekasi Capai 900 Ton, Masyarakat Ngeluh Bau tak Sedap

Kamis 18-04-2024,10:15 WIB
Reporter : Risky Pangestu
Editor : Ilham Prayogi

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Tumpukan sampah yang dihasilkan masyarakat selama masa libur Lebaran 2024 di Kabupaten Bekasi mencapai 900 ton. Dalam waktu dekat nantinya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi akan mengerahkan puluhan armada pengangkut untuk mengurai tumpukan berbagai sampah hasil rumahan tersebut.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pengelolaan Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Mansur Sulaeman ketika dikonfirmasi Cikarang Ekspress pada Rabu (17/04/2024).

"Kenaikan angka volume sampah tidak jauh dengan tahun kemarin, rata rata di dominasi sampah rumah tangga yang paling banyak lalu sampah pasar. Estimasi pembuangan sampah pasca libur hari raya pertanggal 16 April 2024 sekitar 900 ton lebih," kata Masur.

Mansur mengatakan kenaikan volume sampah disebabkan banyaknya sampah yang berasal dari sampah rumah tangga yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Burangkeng.

BACA JUGA:DPRD Jabar dan DPRD Sumsel Diskusi Soal Aturan hingga Mekanisme Kegiatan Reses

Kendati begitu, kata Mansur pihaknya akan terus melakukan monitoring lapangan guna memantau langsung perkembangan pelayanan pengangkatan sampah disejumlah titik di Kabupaten Bekasi.

"Dengan turunnya tim pelayanan pengangkutan pembuangan sampah ini, tentunya kita berharap tidak lagi ada yang di keluhkan masyarakat terkait persoalan sampah khususnya di Kabupaten Bekasi," kata dia.

Sementara itu, Warga perumahan Taman Kebalen Indah, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan sampah lingkungan rumahnya tak diangkut pasca sepekan lebaran.

Hasbi warga sekitar menuturkan, imbas belum diangkutnya tumpukan sampah, buat aktivitas warga terganggu. Bahkan, tumpukan sampah tersebut mulai muncul aroma tak sedap.

BACA JUGA:Sekretariat DPRD Jawa Barat Gelar Halalbihalal

"Sudah 1 minggu lebih pas mau lebaran, kacau. Alasannya gak tahu saya (Warga Babelan). Kondisi sekarang sudah bau gak karuan. Rata-rata sampah rumah tangga," ujarnya.

Menurutnya, normalnya sampah tersebut diangkut sebanyak dua kali dalam sepekan. Ia meminta agar pihak terkait segera merespon dan melakukan pengangkutan sampah di pemukiman warga Babelan yang sudah menumpuk.

"Mungkin sudah ada komunikasi agar diangkut sampahnya. Maunya buru-buru diangkut karena belatungnya banyak banget baunya sudah tidak enak," pungkasnya. (Iky)

Kategori :