KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – S edikitnya 32 kepala keluarga di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur (Jatim) memutuskan evakuasi mandiri ke tempat lebih aman pasca banjir lahar dingin Gunung Semeru yang sebabkan meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo hingga merendam permukiman warga pada Kamis 19 April 2024 pukul 19.30 WIB.
Hal itu diungkapkan langsung Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keteranganya kepada KBE Disway pada Jumat, 20 April 2024.
Menurut dia, luapan lahar dingin itu terjadi setelah hujan dengan itensitas sedang hingga tinggi melanda wilayah Gunung Semeru sejak sore hari. 'Dari laporan BPBD Kabupaten Lumajang pada pukul 22.50 WIB, sebanyak 32 Kepala Keluarga (KK) mengungsi ke tempat lebih aman," ujar Muhari.
Baca Juga : 828 Warga Dievakuasi Akibat Gunung Ruang Meletus, Ini Rekomendasi PVMBG yang Naik Level Siaga
Tiga jembatan dilaporkan rusak akibat terjangan lahar dingin ini, yaitu Jembatan penghubung Desa Gondoruso dan Desa Bades di Kecamatan Pasirian dan Jembatan di Dusun Sumberbulus Desa Oro-oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo serta Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko.
"Jalan Nasional Candipuro juga tergenang luapan lahar dingin," katanya.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan langsung menuju lokasi tersebut guna melakukan assessment dan melakukan percepatan penanganan banjir lahar dingin tersebut.
Baca Juga : Bencana Longsor di Purwakarta, Ratusan Warga Korban Longsor Kaki Gunung Anaga Belum Berani Pulang ke Rumah
Selain itu pelayanan Kesehatan sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan, BPBD Kabupaten Lumajang menurunkan satu unit perahu guna mempercepat proses evakuasi. Hingga kini tim gabungan masih berada di lokasi untuk melakukan monitoring.
Muhari kembali mengimbau kepada pemerintah daerah setempat untuk melakukan langkah-langkah penanganan dengan melihat potensi curah hujan secara berkala dan memberikan informasi secara rutin bagi masyarakat yang berada di sekitar DAS Regoyo agar dapat meminimalisir dampak apabila banjir lahar dingin kembali terjadi. (hyt)