KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Mendukung pertumbuhan si Kecil bisa dengan berbagai cara, salah satunya melalui sensory play atau permainan sensorik yang melibatkan lima pancaindera.
Sesuai dengan namanya, permainan sensorik adalah jenis permainan yang memberikan stimulasi pada kelima indera anak. Permainan ini dapat melibatkan satu indera atau bahkan lebih, menciptakan pengalaman permainan sesnorik yang beragam.
Mengenalkan permainan sensorik pada anak mempunyai berbagai manfaat, di antaranya adalah:
Regulasi emosi
Perhatikan saat anak terlibat dalam permainan sensorik, ia cenderung lebih tenang, jarang mengalami tantrum, dan dapat fokus saat asyik duduk sambil mengeksplorasi mainannya tanpa perlu berlarian-larian.
Salah satu manfaat permainan sesnorik adalah kemampuannya dalam membantu mengatur emosi anak. Kegiatan ini juga dapat membantu melatih anak agar lebih fokus.
Memperluas daftar kata dan keterampilan berbahasa
Ketika Moms mengajak anak untuk terlibat dalam permainan sensorik, memberikan pengenalan pada hal-hal baru, termasuk semua benda yang digunakan.
Contohnya, dalam permainan menuangkan air berwarna, Moms dapat memberikan instruksi seperti ini: "Kak, ini adalah gelas. Kita akan mengisinya dengan air terlebih dahulu. Selanjutnya, kita akan menuangkan pewarna ini ke dalam air. Setelah itu, kamu boleh menuangkannya ke gelas berikutnya, oke."
Melalui petunjuk ini, anak akan mencatat semua kata yang diucapkan oleh Moms. Otaknya akan menyimpan informasi dari segala hal yang dilihat, didengar, disentuh, dan dirasakan.
Hal ini tentu akan meningkatkan daftar kosakata anak dan keterampilan berbahasanya, Bu. Melalui jenis permainan seperti ini, anak juga akan belajar berkomunikasi dengan orang lain.
Meningkatkan kemampuan kognitif
Kegiatan permainan sensorik mampu merangsang otak anak untuk berpikir lebih mendalam dan kritis saat menghadapi suatu tantangan. Sebagai contoh, ketika bermain dengan pasta atau mi berwarna, Moms dapat mengenalkan anak pada beragam nama warna. Selain itu, Moms juga dapat mengajarkan konsep percampuran warna.
“Kak, ini adalah mi warna merah. Jika kita menuangkan pewarna hijau atau kuning, bagaimana menurutmu warna mi-nya akan berubah?”
Pertanyaan semacam itu dapat membangkitkan rasa ingin tahu anak, mendorongnya untuk mencoba sendiri hingga menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut, sehingga meningkatkan kemampuan kognitif anak.
Dengan sejumlah manfaat permainan sensorik, Moms bisa mengajak anak untuk terlibat dalam permainan semacam ini. Untuk memfasilitasinya, Moms tidak harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli mainan khusus.
Tenang saja, Moms bisa mengikuti cara membuat permainan sensorik dengan bahan yang mudah ditemukan di rumah berikut ini!
Membuat Permainan Sensorik dengan Bahan yang Mudah Ditemukan di Rumah
Dalam membuat permainan sensorik, Moms perlu memerhatikan semua bahan aman dimainkan atau bahkan dimasukkan ke mulut si Kecil.
Berikut merupakan bahan makanan untuk permainan sensorik yang bisa Moms gunakan.
Tepung terigu
Cocok untuk menciptakan tekstur yang lembut dan dapat dicetak. Pastikan tepung terigu yang Moms gunakan bersih dan bebas bahan tambahan berbahaya.
Moms bisa membuat cloud dough dan paint bag menggunakan tepung dengan cara berikut.
Cloud Dough: Campurkan tepung terigu dan minyak bayi dalam proporsi yang sama. Moms akan mendapatkan tekstur lembut yang bisa si Kecil padatkan dan membentuk seperti adonan pasir.
Paint Bag: Letakkan tepung terigu dalam kantong ziplock bersama dengan cat air. Biarkan anak menyalurkan kreativitas mereka dengan menciptakan gambar dan pola dalam kantong.
Air
Selanjutnya Moms bisa memanfaatkan air untuk permainan sensorik si Kecil. Bermain dengan air dapat memberikan sensasi yang menyenangkan. Pastikan air bersih dan tetap dalam pengawasan selama kegiatan bermain.
Si Kecil bisa menggunakan air sebagai permainan water bin. Caranya dengan meberikanerikan anak wadah berisi air dan tambahkan mainan seperti gelas ukur, cetakan, atau mainan menyaring. Mereka dapat mengeksplorasi air dengan tangan mereka dan mengamati perubahan bentuk air.
Beras atau gandum
Bahan makanan selanjutnya yaitu beras atau gandum. Kedua bahan ini bisa melatih indera peraba mereka. Pastikan untuk memilih beras atau gandum yang bersih.
Moms bisa gunakan bahan ini dalam berbagai kegiatan permainan sensorik, seperti mencari objek atau menyaring, dan menyembunyikan objek di dalam beras.
Sifting Station: Gunakan saringan dan wadah untuk membuat stasiun penyaringan. Si Kecil bisa mengeksplorasi tekstur dan gerakan dengan menyaring beras atau gandum.
Hidden Objects: Sembunyikan mainan atau objek kecil di dalam wadah yang berisi beras atau gandum. Anak dapat mencari objek tersebut dan merasakan sensasi saat meraba butir-butir beras atau gandum.
Agar-agar
Bahan makanan berikutnya untuk permainan sensorik adalah agar-agar. Sebagian anak mungkin menunjukkan reaksi sensitif, seperti menangis, saat menyentuh agar-agar. Konsistensi lembut dan kemampuan agar-agar untuk menempel pada tangan dapat menghasilkan sensasi yang menggelitik.
Beberapa anak mungkin juga enggan mengonsumsi agar-agar karena sensasinya yang berbeda dari makanan lain. Oleh karena itu, merangsang anak melalui permainan sensorik dengan menggunakan agar-agar bisa menjadi kegiatan yang menarik.
Berikut cara untuk membuat sensory play dengan agar-agar.
Taruh objek dalam agar-agar: Moms dapat dengan sengaja menyembunyikan mainan anak di dalam agar-agar dan mengajak anak untuk menghancurkan agar-agar tersebut guna menyelamatkan mainannya.
Hindari menggunakan bahan yang mudah terurai atau terpecah, seperti kacang-kacangan kecil, karena dapat menjadi risiko tersedak bagi anak-anak kecil.
Oats
Bahan makanan satu ini cocok untuk menciptakan tekstur yang berbeda-beda dan dapat memberikan stimulasi sensorik yang baik. Moms bisa menggunakan oats untuk sensory play dengan cara berikut.
Oatmeal Play: Campurkan air ke dalam rolled oats untuk membuat tekstur lumpur yang aman. Anak dapat mengeksplorasi dan membentuk adonan ini.
Nature Tray: Tempatkan rolled oats di dalam nampan dan tambahkan elemen alam seperti batu kecil, ranting, atau bunga kering. Anak dapat menyusun dan menggali dalam oatmeal sambil mengeksplorasi elemen alam.
Pasta
Moms bisa memanfaatkan pasta sebagai sarana permainan sensorik bisa menjadi konsep yang sangat menarik. Sebab, pasta memiliki berbagai jenis, mulai dari bentuk mirip mie seperti spaghetti hingga makaroni.
Pasta untuk sensory play bisa menggunakan dalam keadaan dimasak atau mentah. Untuk menambah daya tarik, Moms bisa mewarnai pasta dengan menggunakan pewarna makanan yang aman.
Berbagai kegiatan menarik dapat si Kecil coba dengan pasta, seperti membuat ronce dari spaghetti yang sudah dimasak atau makaroni mentah. Selain itu, kegiatan memindahkan makaroni dari satu wadah ke wadah lain juga dapat melatih keterampilan motorik halus anak.
Selalu pertimbangkan kemungkinan reaksi alergi dan pastikan bahan yang digunakan bersih dan aman. Jika anak memiliki alergi tertentu, hindari bahan yang dapat menyebabkan reaksi alergi tersebut. Selalu pantau anak selama bermain dengan bahan makanan untuk memastikan keamanan mereka.
Itulah cara membuat permainan sensorik dengan bahan yang ada di rumah. Selamat mencoba Moms!***