Oleh : Jaa Maliki
Dukungan Politik Hamida Kepada H. Aep Syaepuloh Tinggal Ketok Palu.
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pesantren telah menjadi pusat pembelajaran dan dakwah, dimana pesantren menjadi sebuah media sosialisasi formal untuk meneguhkan keyakinan-keyakinan, norma-norma, nilai-nilai Islam yang ditransmisikan dan ditanamkan melalui pengajaran. Begitu juga pesantren sebagai lembaga sosial yang berada di akar bawah mempunyai peran strategis dalam melaksanakan cita-cita pembangunan yang memerlukan peran serta masyarakat dan perencanaan dari bawah (bottom up).
Di Dusun Kaliwedi Desa Cengkong Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang, berdiri kokoh Pondok Pesantren Nurul Falah Al-Huda yang diasuh oleh sosok kiai yang ramah, tawadlu, sederhana dan tutur katanya teratur. Adalah KH. Juhyar, S.Pd.I, MA sebagai pengasuh pondok pesantren tersebut yang mempunyai 450 santri yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, bahkan banyak santri yang berasal dari luar Provinsi Jawa Barat.
Pondok Pesantren Nurul Falah Al-Huda, sebuah pesantren yang telah menyesuaikan diri terhadap alur perubahan dunia pendidikan dengan mendirikan lembaga pendidikan formal yang berjenjang. Mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Dan Pondok Pesantren Nurul Falah Al-Huda telah mendirikan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah bernama KBIHU Nufada untuk memfasilitasi para wali santri dan masyarakat umum yang akan melaksanakan ibadah haji atau umroh.
BACA JUGA:Pokemon: 10 Pokemon Legendaris Terkuat yang Dianggap Dewa, Nomor 1 Tak Terkalahkan!
Dalam kesehariannya, Kiai Juhyar menghabiskan waktu untuk mengajar santri melalui sistem sorogan dan bandongan, sejak subuh hingga larut malam. Pada waktu tertentu, beliau memberikan pengajian atau ceramah dibeberapa tempat, termasuk secara rautin memberikan ceramah atau pengajian di Pesantren Nurul Iman Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II Kabupaten Karawang.
Kiai Juhyar merupakan figur kiai aktivis yang bisa meluangkan waktu untuk aktif di beberapa organisasi sebagai bentuk kepedulian sosial beliau terhadap eksistensi umat Islam Karawang. Di lingkungan Perkumpulan Nahdlatul Ulama, saat ini Kiai Juhyar menjabat sebagai Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Karawang. Dan menjabat sebagai Ketua Himpunan Alumni Miftahul Huda (Hamida) Kabupaten Karawang yang anggotanya menyebar seluruh pelosok Kabupaten Karawang.
Sebagaimana umumnya pesantren yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama, kediaman Kiai berada dalam lingkungan pondok pesantren yang letaknya tidak jauh dengan kobong (asrama) santri. Begitu halnya dengan kediaman KH. Juhyar, setelah beliau selesai mengisi pengajian selasa malam (16 – Juli-2024) yang diikuti seluruh santri dan juga para wali santri. Saya dipersilahkan untuk menunggu dulu di kediamannya, karena Kiai Juhyar harus menerima bebarapa orang tamu yang mau daftar Ibadah Haji melalui KBIHU Nufada yang beliau kelola.
Setelah selesai menerima tamu, Kiai Juhyar menghampiri saya, kemudian duduk bersama sambil lesehan di ruangan yang biasa digunakan untuk para tamu beliau. Walaupun terasa risih dan penuh ta’dzim, saya memulai untuk membuka pembicaraan yang diawali dengan menanyakan kedekatan dan cara pandang beliau terhadap sosok Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh yang berniat ikut kontestasi dalam Pilkada 2024.
Menurut Kiai Juhyar, kedekatan dengan Bupati Karawang sejak Pilkada tahun 2020, ketika itu Himpunan Alumni Miftahul Huda (Hamida) Kabupaten Karawang mendeklarasikan mendukung pasangan dr. Cellica Nurrachadiana-H.Aep Syaepuloh, SE. Dan Hamida merupakan salah satu komponen barisan santri yang mengantarkan Ibu dr. Cellica Nurrachadiana sebagai Bupati dan H.Aep Syaepuloh, SE sebagai Wakil Bupati Karawang. Lebih lanjut Kiai Juhyar menceritakan, bahwa ketika wafatnya orang tua H. Aep Syaepuloh, saya termasuk yang diundang untuk memimpin acara rangkaian tahlilan di rumah kediaman orang tua H. Aep Syaepuloh. Artinya, H. Aep Syaepuloh tetap istiqomah menjalankan tradisi dan ajaran Ahlussunnnah wal Jama’ah An-Nahdliyah, itu yang membuat saya bangga kepada sosok Bupati, H. Aep Syaepuloh, tutur Kiai Juhyar.
Ketika ditanya terkait dukungan politik Hamida kepada H. Aep Syaepuloh pada Pilkada tahun 2024. Kiai Juhyar dengan tegas menyatakan bahwa hubungan Hamida dengan Bupati, H. Aep Syaepuloh selalu menjalin silaturahmi dan komunikasi secara intens, hal ini dibuktikan oleh beberapa event yang diselenggarakan Hamida Karawang, Bupati selalu mensuport kegiatan tersebut. Termasuk Bupati memberikan fasilitas pemberangkatan Pengurus Hamida Karawang dalam acara Reuni Akbar Hamida di Kabupaten Tasikmalaya beberapa waktu yang lalu. Kiai Juhyar sambil merubah posisi duduknya menyatakan bahwa, dukungan politik Hamida Karawang kepada H. Aep Syaepuloh tinggal menunggu “ketok palu” (deklarasi), karena pengurus dan anggota Hamida sudah mencapai 90 persen memberikan dukungan kepada incumbent.
BACA JUGA:MMKSI Terus Tingkatkan Dukungan Layanan Konsumen dengan Aplikasi MMID