H. Aep Syaepuloh dalam Kacamata Kiai (4)

Sabtu 20-07-2024,09:09 WIB
Reporter : Mahesa
Editor : Ilham Prayogi

Pada saat ditanya terkait jabatan beliau sebagai Katib Syuriyah PCNU Karawang supaya tidak terjadi salah persepsi di kalangan pengurus dan warga Nahdliyin Karawang. KH Juhyar dengan cerdas dan bijak menjelaskan, bahwa Nahdlatul Ulama memegang teguh prinsip-prinsip yang tertuang dalam Khittah 1926 yang secara kelembagaan menjaga jarak yang sama dengan partai politik dan tidak ikut terlibat dalam politik praktis, termasuk Pilkada. Walaupun pengurus atau warga Nahdlatul Ulama mempunyai hak politik untuk dipilih dan memilih yang dijamin oleh konstitusi negara. Ini berarti hak politik setiap warga nahdliyin dijalankan akan tetapi jangan membawa nama Perkumpulan Nahdlatul Ulama.

Lebih lanjut KH Juhyar memaparkan bahwa, sudut pandang terbaik dalam memahami Nahdlatul Ulama sebenarnya mengembalikan itu semua dalam tradisi-tradisi yang berkembang di pesantren. Nahdlatul Ulama dilahirkan oleh para kiai di pesantren, dan pengikut Jam’iyyah ini sebagian besar adalah alumni pesantren dan kultur dalam Nahdlatul Ulama adalah manifestasi dari tradisi dan norma yang berkembang di pesantren, tegas Kiai Juhyar.

BACA JUGA:Bye Bye, Earth Episode 2 Sub Indo

Demikianlah perbincangan antara penulis dengan KH. Juhyar, S.Pd.i, MA Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah Al-Huda yang juga Ketua Himpunan Alumni Miftahul Huda (Hamida) Kabupaten Karawang. ***

Kategori :