KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Sistem transportasi massal jenis Moda Raya Terpadu (MRT) bakal dibangun di Kabupaten Bekasi.
Moda transportasi baru ini untuk tahap pertama pembangunannya dimulai dari Balaraja, Tangerang kemudian menyusul wilayah Kabupaten Bekasi.
"Mereka masih fokus menyelesaikan fase satu (di Balaraja), pembebasan lahan maupun pembangunannya, ada lima titik (pemberhentian), Karangsatria, Sumberjaya Tambun Selatan, Wanajaya, Cibitung dan terakhir Cikarang," kata Plt Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi Agus Budiono kepada Cikarang Ekspress.
Agus mengatakan, berdasarkan perencanaan ada lima titik pemberhentian MRT. Mulai dari Desa Karangsatria Tambun Utara hingga Cikarang, untuk phase 2, rencana pelaksanaan sosialisasi, pembebasan lahan dan penyusunan DED tahun 2024-2027, kemudian pelaksanaan konstruksinya tahun 2027-2032, dan operasionalnya 2033.
BACA JUGA:Semarakkan HUT RI ke 79, PKK Sukadami Sukses Gelar Lomba Paduan Suara
"Nah fase satu masih di daerah Balaraja, di Kabupaten Bekasi fase dua, fase duanya belum (mulai dikerjakan), rencana pelaksanaan sosialisasi, pembebasan lahan dan penyusunan DED tahu 2024-2027, selanjutnya pelaksanaan konstruksinya tahun 2027-2032, dan operasionalnya 2033." ucapnya.
Kendati demikian, kata Agus, berdasarkan informasi yang dia terima, lintasan MRT ini rencananya akan dibangun di atas menggunakan tiang pancang. Tujuannya agar kebutuhan lahan untuk pembangunan proyek strategis nasional ini tidak terlalu besar.
“Kalau pengadaan tanahnya di kita belum, cuma ada info mereka pakai tiang, jadi relnya di atas, jadi biar kebutuhan pembebasan lahannya enggak terlalu besar, infonya ada rencana seperti itu, pembangunannya sih belum, kayaknya masih tahap sosialisasi,” ungkapnya.
Agus mengatakan, adanya rencana pembangunan MRT ini maka secara otomatis rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Bekasi akan ikut menyesuaikan. Karena selain adanya pembangunan moda transportasi tersebut, pemerintah daerah juga akan menyiapkan lahan parkir di setiap stasiun dan transportasi penunjang.
“Kalau tata ruang pasti diharmonisasi, ini (pembangunan MRT) kan PSN ya, kalau PSN kita menyesuaikan, tata ruang kan ada dua, pola ruang dan struktur ruang, nah kalau jalur itu kita menyebutnya struktur ruang, garisnya lah, kalau cuma transportasi kayak ruas jalan, dan gambar garisnya sih sudah masuk,” katanya.
“Cuma memang yang perlu kita antisipasi di tingkat kabupaten ini, maksudnya dengan adanya moda transportasi baru ini nanti masyarakat diarahkan menggunakan transportasi massal ya tentu nanti terjadi penumpukan penumpang di titik-titik stasiun, yang kedua yang perlu diantisipasi dengan menyiapkan transportasi massal (menuju ke stasiun MRT), kalau ada yang naik kendaraan pribadi maka kita menyiapkan parkirannya, sama antisipasi kemacetannya di simpul-simpul lokasi tersebut,” lanjut Agus.
Keberadaan moda transportasi baru yang rencananya mulai dibangun pada 2026 mendatang di Kabupaten Bekasi ini diharapkan bisa menggerakan roda perekonomian, memudahkan akses warga menuju Jakarta, Tangerang atau sebaliknya, dan mengurangi kemacetan.
BACA JUGA:Pemdes Ciantra Sukses Menggelar Event Senam Kreasi, Hadiahnya Fantastis