KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Akibat tawuran yang terjadi di Desa Karangharum dan Desa Mekarjaya, satu orang pemuda meninggal dunia.
Muhammad Rohman (23) dari Desa Karangharum tewas setelah mengalami luka sabetan senjata tajam (sajam).
Insiden tersebut terjadi di Jalan Kampung Babakan Jaya Desa Mekarjaya Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, Minggu (11/8) dini hari. Kasus ini tengah ditangani oleh Polsek Kedungwaringin.
Seorang saksi mata, Listiawati, mengatakan bahwa tawuran sudah terjadi dua kali di depan rumahnya dalam dua bulan terakhir. Insiden yang menewaskan satu orang itu terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Suara teriakan saling bersahut dari kelompok pemuda membuat warga sekitar ketakutan.
BACA JUGA:Dukun Pengganda Uang Pembunuh Pegawai RSUD Karawang Divonis 15 Tahun Penjara
“Waktu kejadian saya cuma ngeliatin dari jendela kedengeran suaranya pada teriak-teriak. Kejadian itu jam 02.00 WIB sampai sekitar jam 03.00 WIB. Udah dua kali tawuran di sini,” tutur Listiawati di lokasi kejadian, Selasa (13/08).
Listiawati mengungkapkan bahwa ia melihat para pemuda yang terlibat tawuran menggunakan senjata tajam. Dari jendelanya, Wati melihat korban sudah tergeletak sekitar 50 meter dari rumahnya.
“Gak tau ditebasnya di mana, pas sampai sini udah geletak aja terus dibawa sama temannya,” tambahnya.
Terpisah, saudara korban, Masri (58), mengungkapkan bahwa ia mengetahui kejadian tersebut ketika pemilik usaha isi ulang air galon tempat Rohman bekerja datang ke rumahnya.
BACA JUGA:Tawuran Dua Kelompok Pemuda di Kedungwaringin dan Mekarjaya, Satu Orang Tewas Terkena Sabetan Sajam
Saat itu, ia diberitahu Rohman telah berada di Rumah Sakit As Shofwan. Karena keterbatasan biaya, Masri dan keluarga langsung membawa Rohman ke RSUD Karawang.
“Ternyata benar terjadi sampai meninggal. Waktu di rumah sakit udah meninggal. Lukanya di dada sampai nembus ke punggung belakang. Selain itu ada lecet di tangan,” terangnya.
Menurutnya, Rohman sehari-hari bekerja di tempat pengisian ulang air galon dari pagi hingga sore. Malam hari, ia sering bermain dengan teman-temannya yang terkadang menjemputnya menggunakan sepeda motor. Keluarganya tidak mengetahui aktivitas malamnya karena sudah terbiasa.
“Dia kerja sama bosnya dagang air isi ulang galon. Sehari-hari pagi sampe sore ya kerja nganter jualan galon isi ulang setahu saya. Tiap hari adanya di isi ulang galon tempat kerjanya,” tambah Masri.