4. Kualitas Artikel yang Rendah
Artikel yang diterbitkan di jurnal predator seringkali memiliki kualitas yang rendah, baik dari segi metodologi, analisis, maupun kontribusi ilmiah.
5. Praktik Pemasaran yang Agresif
Jurnal predator sering melakukan pemasaran yang agresif, seperti mengirim undangan publikasi massal ke peneliti tanpa mempertimbangkan kesesuaian topik.
BACA JUGA:Fitur Lengkap, Inilah Rekomendasi Laptop untuk Mahasiswa Akuntansi, Cek Yuk!
6. Tidak Terdaftar di Direktori Jurnal Bereputasi
Jurnal predator umumnya tidak terdaftar di direktori jurnal ilmiah bereputasi, seperti Scopus, Web of Science, SINTA, atau DOAJ.
Mahasiswa perlu waspada terhadap ciri-ciri tersebut agar tidak tertipu oleh jurnal predator dan dapat memastikan kualitas publikasi ilmiah mereka.