Jurnal predator adalah jurnal yang tidak memiliki kejelasan dari segi indeks, akreditasi, dan masih banyak lagi yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya.
Dengan adanya jurnal predator ini membawa dampak buruk bagi peneliti atau bahkan oleh oknumnya itu sendiri. Sebab, jika para jurnal predator ini diketahui oleh banyak pihak, maka kemungkinan besar akan mendapat sanksi.
Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh jurnal predator:
1. Mengancam Kualitas Publikasi Ilmiah
Jurnal predator tidak menjalankan proses peer review yang memadai, sehingga dapat menerbitkan artikel dengan kualitas yang rendah. Hal ini dapat menurunkan kualitas publikasi ilmiah secara keseluruhan.
BACA JUGA:Mahasiswa Akhir Wajib Tahun, Inilah Ciri-ciri Jurnal Predator yang Harus Kamu Hindari
2. Merusak Reputasi Akademik
Publikasi di jurnal predator dapat merusak reputasi akademik penulis, terutama jika artikel tersebut kemudian diketahui memiliki kualitas yang buruk.
3. Meningkatkan Risiko Plagiarisme
Kurangnya proses peer review yang ketat di jurnal predator dapat membuka peluang bagi praktik plagiarisme. Hal ini dapat merugikan penulis dan menimbulkan masalah etika.
BACA JUGA:5 Manfaat bagi Kampus Jika Banyak Mahasiswa yang Lakukan Publikasi Artikel Ilmiah ke Jurnal
4. Menjadi Celah bagi Praktik Tidak Etis
Jurnal predator dapat menjadi celah bagi penulis untuk melakukan praktik tidak etis, seperti memanipulasi data atau membayar untuk mendapatkan publikasi.
5. Membuang-buang Sumber Daya