KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pemerintah Indonesia mempersiapkan diri untuk memenangkan persaingan pada kualitas sumber daya manusianya (1). Melalui amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, dibutuhkan peningkatan kualitas manusia dengan mempercepat pendidikan yang fokus pada keterampilan bekerja (2). SMK diarahkan untuk mengembangkan pendidikan yang selaras dengan kebutuhan pengguna lulusan (link and match) melalui metode pembelajaran seperti model kelas industri (teaching factory) (3). SMK MedikaCom Bandung merupakan sekolah menengah kejuruan terletak di Kota Bandung telah memiliki program keahlian jurusan diantaranya: 1. Teknik Komputer dan Jaringan; 2. Rekayasa Perangkat Lunak, 3. Teknik Sepeda Motor, 4. Teknik Kendaraan Ringan, 5. Teknik Pemesinan, 6. Akuntansi, 7. Kuliner, 8. Farmasi Klinis dan Komunitas, dan 9. Bisnis Retail (4). Dalam visinya, SMK MedikaCom menyelenggarakan pendidikan kejuruan/ pendidikan terapan yang dititikberatkan pada pengembangan generasi muda Indonesia khususnya di Jawa Barat untuk menjadi manusia cerdas berakhlak mulia, produktif, terampil, dan unggul memasuki pasar kerja lokal dan global diberbagai industri dan usaha (sekolah vokasi) (Gambar 1).
Gambar 1. Profil SMK MedikaCom Bandung--
Perwujudan revitalisasi SMK yang telah dilakukan pihak sekolah yaitu dengan mengupayakan penerapan pengembangan muatan industri 4.0 dan digitalisasi ke dalam proses pembelajaran (5). Hal ini memberikan peran digitalisasi menjadi berdampak pada peluang peningkatan nilai tambah Produk Domestik Bruto (PDB) nasional serta menciptakan peluang tenaga kerja digital di bidang industri (6)(7). Melihat peluang ini, maka perlu adanya perubahan sistem penyiapan SDM mulai dari tingkat pendidikan menengah kejuruan (SMK) yang lulusannya akan siap bekerja (8).
BACA JUGA:KAI Investigasi Penyebab Anjloknya Kereta Api Walahar di Purwakarta
Dalam upaya untuk mendukung hal tersebut, Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) mengadakan kegiatan “Peningkatan Pengetahuan Additive Manufacturing (3D Printing) dalam Implementasi Perancangan Produk Pembelajaran Bagi Guru Dan Siswa SMK MedikaCom Bandung” pada tanggal 9 September 2024. Kegiatan ini terselenggara melalui hibah pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2024Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM)Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kepala Sekolah SMK MedikaCom Bandung (Dr. Dokmen Lubis, S.E., M.M) menyatakan saat di wawancara, bahwa pihak sekolah saat ini sedang berupaya memberikan pelatihan bagi guru untuk terampil dalam memanfaatkan digitalisasi diantaranya teknologi additive manufacturing. Additive manufacturing merupakan bagian dari Industri 4.0 yang memanfaatkan teknologi mesin cetak 3-D (3-Dimensi) untuk mencetak benda dengan ukuran, bentuk yang dapat dimanfaatkan sebagai tiruan atau benda yang dibentuk dalam skala tertentu (9).Pentingnya teknologi 3-D Printing bagi sekolah khususnya SMK MedikaCom Bandung adalah untuk menunjang pembelajaran diantaranya untuk :
a. Revitalisasi sistem pembelajaran sebagai pengembangan media pembelajaran siswa tentang pencetakan produk 3-D
b. Revitalisasi pendidik dan tenaga pendidik sebagai pengembangan peningkatkan pengetahuan guru dan laboran tentang pencetakan 3-D dengan mesin 3-D printer agar guru dapat mentransfer pengetahuan ini kepada siswa-siswi dan menciptakan kesiapan lulusan.
c. Revitalisasi satuan pendidikan untuk menciptakan teknologi bantu pembelajaran sesuai kurikulum PjBL (project based learning) untuk mengimplementasikan hasil praktik yang didapatkan dalam bentuk produk.
BACA JUGA:Nyumarno Optimistis Sumbang 200.000 Suara untuk Ade dan Asep, Ini Alasannya..
Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Kepala Sekolah Dr. Dokmen Lubis, S.E., M.M, Ibu Plt. Kepala Sekolah Iis Ismawati, S.Kom., M.Kom, serta para Wakil Kepala Sekolah dan jajaran guru serta siswa/i Program Studi Teknik Pemesinan, Rekayasa Perangkat Lunak, dan Kelas Khusus Keahlian IoT. Pelaksanaan kegiatan PkM ini dilaksanakan oleh para Dosen Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang yaitu Ibu Fransisca Debora, S.Si., M.T, Ibu Rana Ardila Rahma, S.Tr.T., M.T. dan Ibu Dr. Umi Nuraini, S.Pd., M.Siserta mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan mendatangkan narasumber Rizki Arya, S.T. praktisi Inkubasi Bisnis yang memberikan materi terkait IoT dan praktik gambar dan cetak produk 3D (Gambar 2).
Gambar 2. (a) Penyerahan Mesin 3D Printer, (b) Pelatihan Penggunaan Mesin 3D Printer, (c) Foto Bersama Kegiatan--
Antusias guru dan siswa/i memberikan peningkatan pemahaman akan proses pembuatan produk 3D hingga para peserta mampu mencetak produk yang telah digambar oleh para peserta. Pemberian mesin 3D bagi sekolah SMK MedikaCom Bandung juga menambah ketersediaan alat praktikum yang selanjutnya akan dipergunakan pada praktikum di Laboratorium IoT.
BACA JUGA:Kreatif, Warga Sukadami Ciksel Manfaatkan Sampah Jadi 'Pundi-pundi' Duit
Daftar Pustaka :
1. Pengelola Web Kemdikbud. Pemerintah Fokus Pendidikan Kejuruan, Revitalisasi SMK Tunjukkan Dampak Positif [Internet]. Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo. 2019. Available from: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/04/pemerintah-fokus-pendidikan-kejuruan-revitalisasi-smk-tunjukkan-dampak-positif
2. Pemerintah Pusat Indonesia. Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Indonesia; 2016.