BKR, TKR, Sampai TRI, Sejarah Penetapan Tanggal 5 Oktober Sebagai Hut TNI

Jumat 04-10-2024,17:36 WIB
Reporter : Rizsa
Editor : Rizsa

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Tentara Nasional Indonesia (TNI) layaknya pilar yang menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Sebagai bentuk penghormatan dan wujud rasa Syukur atas jasa dan pengrobananya. Hari ulang tahun (HUT) TNI diperingati setiap tahunnya. Misalnya HUT ke-79 jatuh pada Sabtu, 5 Oktober 2024.

Bukan hanya sebagai wujud rasa Syukur atas pencapaian yang teh diraih demi menjaga NKRI. HUT TNI juga digunakan sebagai pengingat bagi masyarakat Indonesia mengenai pentingnya peran TNI dalam menjaga kemerdekaan dan stabilitas negara.

Awal mula dibentuknya TNI

Tentara Indonesia dulunya tidak disebut sebagai TNI, melainkan (BKR) atau Badan Keamanan Rakyat. BKR dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1945, yang kemudian diresmikan oleh Presiden Sukarno satu hari setelahnya.

BACA JUGA:Semarak Perayaan HUT TNI ke 67 Tahun di Monas, Bisa Liburan Sambil Nonton Artis Idola

Pembentukan BKR sebetulnya sudah lama direncanakan oleh para pemimpin golongan muda. Pada tanggal 19 Agustus 1945 mereka memberikan usul untuk membentuk tentara Indonesia sebagai bagian dari kelengkapan negara merdeka sekaligus mengantisipasi ancaman dari Jepang.

Seiring dengan perkembangan fungsinya, BKR mengalami beberapa perubahan nama hingga akhirnya dikenal sebagai TNI.

Badan Keamanan Rakyat (BKR)

BKR terdiri dari para pejuang kemerdekaan yang berasal dari berbagai latar belakang. Sebagian anggota besar BKR adalah mantan prajurit Pembela Tanah Air (PETA), heiho (tentara pembantu), serta anggota angkatan bersenjata kolonial Hindia Belanda (KNIL).

Selain itu, terdapat juga pelaut serta pemuda dari kampung dan desa yang bergabung menjadi anggota BKR. Namun sayangnya, informasi mengenai BKR tidak tersebar merata di seluruh penjuru Indonesia.

BACA JUGA:20 Contoh Ucapan Selamat Hari Guru Sedunia yang Menyentuh Hati

Meskipun demikian, beberapa daerah berhasil membentuk organisasi yang menjadi cikal bakal tentara Indonesia, contohnya adalah Angkatan Pemuda Indonesia (API) di Aceh dan Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) di Palembang.

5 Oktober BKR berubah nama menjadi TKR

Pada tanggal 5 Oktober 1945, BKR resmi diubah namanya menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan tanggal inilah yang kemudian diperingati menjadi Hari Ulang Tahun TNI.

Mantan Walikota KNIL yang merupakan orang Indonesia, Oerip Soemohardjo, diangkat oleh Wakil Presiden RI Mohamad Hatta sebagai Kepala Staf Umum TKR. Letnan Jenderal Oerip diberi tugas untuk membentuk struktur organisasi tentara, yang kemudian menghasilkan pembentukan 10 divisi di Jawa dan 6 divisi di luar Jawa, salah satunya dipimpin oleh Kolonel Soedirman.

BACA JUGA:Ini Lho Ciri Orang Narsistik dan Cara Mengatasinya!

Awalnya, Presiden Sukarno mengangkat Supriyadi, seorang tokoh pemberontakan PETA di Blitar, sebagai Menteri Keamanan Rakyat dan Pemimpin Tertinggi TKR. Namun, Supriyadi tidak muncul hingga awal November 1945.

Sehingga, Konferensi TKR diadakan di Yogyakarta pada tanggal 12 November 1945, di mana Soedirman terpilih sebagai Pimpinan Tertinggi TKR, yang menjadikan Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal.

TKR Berubah nama Menjadi Tentara Keselamatan Rakyat

Nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) mengalami perubahan menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) berdasarkan Penetapan Pemerintah No 2/SD 1946. Perubahan nama ini bertujuan untuk memperluas fungsi ketentaraan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan serta menjaga keamanan rakyat Indonesia.

Sejak tanggal 8 Januari 1946, nama Tentara Keamanan Rakyat resmi diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Selanjutnya, pada tanggal 26 Januari 1946, Pemerintah Indonesia mengeluarkan maklumat yang mengubah nama Tentara Keselamatan Rakyat menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Perubahan ini dilakukan sesuai dengan standar internasional.

BACA JUGA:5 Zodiak yang Memiliki Sifat Narsistik

Di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, berbagai badan perjuangan rakyat dan laskar-laskar perjuangan perlahan mulai terbentuk. Untuk menghindari kebingungan antara TRI dan laskar-laskar tersebut, Presiden Sukarno memutuskan untuk menyatukan TRI dengan badan serta laskar perjuangan yang ada di daerah-daerah pada tanggal 15 Mei 1947.

TNI Dibentuk dan Jendral Soedirman Sebagai Pimpinan Pertama

Penyatuan TRI, badan, dan laskar perjuangan rakyat ini kemudian disahkan dengan berdirinya Tentara Nasional (TNI) pada tanggal 3 Juni 1947. Dengan demikian, TRI diubah menjadi TNI sesuai dengan Keputusan Presiden yang dikeluarkan pada tanggal 3 Juni 1947, yang tercantum dalam Berita Negara Tahun 1947 Nomor 24.

BACA JUGA:Cuaca sedang Panas Gini Enaknya yang Segar-segar: 8 Rekomendasi Minuman Menyegarkan

Dalam ketetapan tersebut dinyatakan bahwa semua satuan Angkatan Perang dan satuan laskar yang menjadi bagian dari TNI harus tunduk pada perintah dan perintah dari pucuk pimpinan TNI. Presiden juga menetapkan Panglima Besar Angkatan Perang, Jenderal Soedirman, sebagai Kepala Pucuk Pimpinan TNI.

 

Kategori :