KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Metode Montessori telah berkembang selama lebih dari 100 tahun sejak pertama kali diperkenalkan.
Awalnya dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori (1870-1952), seorang dokter dari Italia yang mendirikan Casa dei Bambini (Rumah Anak-anak) pada tahun 1907 di San Lorenzo, Roma.
Di tempat ini, Dr. Montessori mengajar anak-anak yang kurang mampu dan memiliki masalah mental yang kompleks karena mereka sering kali ditinggalkan oleh orang tua yang harus bekerja atau terlibat dalam Perang Dunia pada masa itu.
Melalui pengamatan dan penelitian terhadap anak-anak ini, Dr. Montessori menyimpulkan bahwa setiap anak sebenarnya memiliki kecerdasan alami dan cara belajar yang unik.
Ini sangat berbeda dengan metode pembelajaran konvensional pada zamannya (bahkan hingga kini, pendekatan ini masih berbeda dari metode pendidikan konvensional di banyak tempat, termasuk Indonesia).
Untuk mendukung metode ini, Dr. Montessori merancang berbagai alat dan bahan pembelajaran khusus agar anak-anak dapat belajar secara efektif. Meski metode Montessori memiliki banyak kelebihan, ia tetap menuai pro dan kontra. Berikut ini beberapa kelemahan yang sering dikritik terkait metode Montessori.
Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan pendidikan montessori? Yuk simak Moms!
BACA JUGA:Dukung Tumbuh Kembang Anak, Kenali Ciri-ciri Sekolah Ramah Anak Berikut Ini Yuk Moms!
Kelebihan Metode Pendidikan Montessori
Metode Montessori dikenal sebagai pendekatan pembelajaran yang sangat memperhatikan kebutuhan setiap anak yang terlibat dalam proses pendidikan.
Secara keseluruhan, metode ini memiliki sejumlah keunggulan, seperti mendorong kemampuan berpikir kritis, kerja sama dalam tim, dan pengambilan tindakan yang lebih tegas. Dalam pendekatan ini, anak-anak diberikan kebebasan dalam menjalankan aktivitas mereka.
Kebebasan yang dimaksud sudah diatur dengan cermat oleh para pendidik Montessori, bertujuan untuk mengembangkan kemandirian, kebebasan, dan ketertiban pada diri anak. Interaksi antara guru, anak, dan lingkungan belajar yang disusun secara optimal menciptakan triad pembelajaran yang efektif.
Anak-anak dapat secara leluasa memanfaatkan lingkungan di sekitarnya untuk mengembangkan diri dan berinteraksi dengan guru ketika mereka memerlukan bantuan atau bimbingan.
Setiap kelompok usia mempelajari berbagai hal yang berbeda, dan inti dari pembelajaran metode Montessori adalah pengelompokan anak-anak dengan usia yang beragam.
Dengan cara ini, anak-anak yang lebih muda memiliki kesempatan untuk belajar dari teman-teman yang lebih tua, sementara anak-anak yang lebih tua juga dapat memperkuat pengetahuan yang telah mereka kuasai.