Sisem Zonasi Jadi Tantangan Abdul Mu’ti Sebagai Kemendikdasmen Jelang Tahun Ajaran Baru

Sabtu 30-11-2024,09:54 WIB
Reporter : Rizsa
Editor : Rizsa

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID-

Jumlah peserta didik di beberapa daerah mengalami penggelembungan akibat beberapa faktor seperti jarak, biaya, akreditasi sampai fasilitas. Oleh karenanya banyak ditemukan sejumlah sekolah yang mengalami kelebihan dan kekurangan peserta didik.

BACA JUGA:Gaji Guru Bakal Naik Tahun 2025, Ini Janji Prabowo Menjamin Kesejahteraan Guru Indonesia

Untuk menyiasati hal tersebut, Abdul Mu’ti menuturkan jika kementeriannya sedang menyusun panduan terbaru untuk pelaksanaan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang ditargetkan selesai pada Februari 2025.

Sistem zonasi merupakan sistem Pendidikan dimana murid diarahkan untuk sekolah di beberapa sekolah terdekat dari rumahnya. Sehingga jumlah peserta didik dapat terkontrol tanpa harus mengalami kelebihan atau kekurangan siswa.

Pembagian Jumlah Siswa di Setiap Sekolah Tidak Merata

Masalah ini rupanya dialami langsung oleh seorang guru Agama Islam asal Kulon Progo Jawa Timur Bernama Afdhol Abdul Hanaf. Dalam kesempatanya bertemu Abdul Mu’ti Afdol mengeluhkan jika sistem zonasi menjadi kendala bagi sekolah-sekolah di daerah pinggiran dalam mendapatkan murid.

BACA JUGA:Sistem Zonasi dan Rayon Jadi Malasah Sulit yang Tengah Dihadapi Kemendikdasmen Jelang Tahun Ajaran Baru

Untuk itu, dirinya meminta kepada Kemendikdasmen untuk meninjau kembali sistem tersebut, yang dianggapnya menurunkan motivasi siswa untuk berprestasi karena penerimaan siswa baru hanya berdasarkan jarak.

Menanggapi keluhan tersebut, Mu'ti menyatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan aspirasi dari kepala dinas pendidikan di seluruh Indonesia serta organisasi pendidikan lainnya untuk mencari solusi terkait masalah zonasi.

Hasil dari pengumpulan aspirasi ini akan menjadi dasar bagi panduan pelaksanaan PPDB yang sedang disusun dan diharapkan selesai pada Februari tahun depan.

Ia juga mengakui bahwa penerapan sistem zonasi PPDB selama ini menghadapi banyak masalah, termasuk ketidakmerataan tingkat pengetahuan siswa, yang menyulitkan guru dalam menyampaikan materi.

Apa yang Menjadi Tantangan Dalam Sisem Zonasi

Mu'ti menekankan bahwa dibutuhkan waktu dan usaha ekstra dari para guru untuk memastikan bahwa semua siswa dapat menyerap pelajaran dengan baik.

BACA JUGA:Begini Penjelasan Disdik Jabar Terkait Kuota Zonasi Lebih Banyak dari Jalur Lainnya

Meskipun demikian, Mu'ti meminta agar para guru melihat penerapan sistem zonasi dari sudut pandang yang berbeda, karena sistem ini sebenarnya memiliki tujuan positif, yaitu untuk memeratakan pendidikan bagi semua anak.

Mu'ti melanjutkan bahwa zonasi juga bertujuan untuk menghilangkan batasan antara siswa dari keluarga kurang mampu dan siswa dari keluarga lebih mampu.

 

Kategori :