KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Ratusan guru agama di Kabupaten Bekasi menggelar aksi unjuk rasa di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi, Kamis (23/1). Dalam aksi tersebut, para guru membubuhkan cap darah di atas kain putih sebagai simbol perjuangan mereka.
Usut punya usut, aksi ini dipicu oleh kekecewaan mereka karena kuota formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang seharusnya diperuntukkan bagi mereka, justru digunakan oleh guru dari kategori lain.
“Ya jelas kecewa lah, orang kan memang kuotanya ada dan memang sudah disiapkan semua tapi pas hasilnya keluar, justru enggak lolos. Banyak itu guru-guru yang nangis, kaget kok jadi seperti ini,” kata Muhammad Unin, salah seorang guru agama yang gagal seleksi.
Unin sendiri merupakan Ketua Forum Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kabupaten Bekasi. Guru agama di SDN 5 Sriamur ini mengaku telah mengajar sejak 2004.
Selama itu dirinya berharap diangkat menjadi pegawai negeri. Akan tetapi saat kesempatan itu datang, justru malah tidak sesuai harapan.
BACA JUGA:Pemkab Karawang Minta Pengelola Bus Angkutan Karyawan Gunakan Plat Nomor T
“Bahkan yang lebih senior dari saya banyak. Makanya setelah ada informasi enggak masuk, kecewa. Ini langsung kami perjuangkan,” katanya.
Berdasarkan data, kuota guru Agama Islam itu sebanyak 645 formasi. Jumlah itu, kata Unin, telah sesuai dengan pendataan guru agama.
Namun saat seleksi dibuka, jumlah pendaftar membludak menjadi 813 orang. Karena pendaftar melebihi kuota yang dibuka, banyak guru yang telah disiapkan formasinya itu menjadi tersisih.
Diduga, membludaknya jumlah pendaftar itu lantaran ada peralihan, salah satunya dari guru kelas SD. Banyak guru SD yang tidak memiliki ijazah S1 PGSD, namun justru ijazah S1 Agama sehingga mereka mendaftar di pada kuota guru agama. Hasilnya pendaftar guru agama membludak, kuota guru kelas SD tersisa.
Berdasarkan data, dari 2.085 formasi guru kelas SD yang dibuka, jumlah pendaftarnya hanya 1.923 orang atau tersisa 162 formasi yang tidak dilamar. Sedangkan guru agama kelebihan pelamar hingga 168.
BACA JUGA:Rencana Revitalisasi Tambak 10 Ribu Hektare di Muaragembong, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pesisir
BACA JUGA:Rayakan Perayaan Imlek 2025 dengan Penuh Kehangatan di Harper Cikarang