"Sekarang ini prosesnya di pak Dalu inspektorat Kementerian ATR/BPN dan gak mungkin ini dilakukan pejabat rendahan. Gak mungkin pejabat rendahan bisa punya akses ke sistem. Kecuali dia kerjasama dengan hacker," katanya.
"Artinya pejabat punya akses punya pasword akun. Pasword akun biasanya yg memiliki kepala seksi, kepala kantor, korsub, kabid, dirjen survei, kanwil, sama dirjen phpt, sekjen sama menterinya. Berkisar disitu, nahnitu sedang dicek permainan ada dimana," tandasnya.
Ditempat yang sama, moment kedatangan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid bersama rombongan yang mendatangi area pagar laut menggunakan perahu disambut puluhan nelayan yang meminta pagar laut segera dibongkar.
Mereka para nelayan, berdiri di atas perahu kecil sembari membentang spanduk berwarna putih yang bertuliskan "Kembalikan Laut Kami".
BACA JUGA:Pemkab Bekasi Beri Bonus Rp 22 Miliar untuk Atlet Berprestasi
BACA JUGA:Waket DPRD Jabar dan DPRD Bogor Bahas Status BLUD RSUD Kota Bogor
"Bongkar, bongkar, kembalikan laut kami," teriak nelayan serentak dari atas perahu mereka.
Nusron yang melihat aksi tersebut belum merespons sama sekali. Ia hanya fokus melihat bentangan pagar laut milik PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN) di lokasi tersebut.
Tak berselang lama, ia kemudian turun dari perahu dan langsung mendatangi area pagar laut yang sudah ditimbun tanah.
Di sini, ia kembali memperhatikan area pagar laut sembari mendengarkan keterangan dari sejumlah pejabat yang ikut dalam rombongannya.
Mengetahui nelayan masih beraksi, Nusron kemudian mengajak mereka untuk sama-sama berdiri di atas pagar laut.
BACA JUGA:Nonton Botsuraku Yotei No Kizoku episode 6 sub Indo, Liam Tries Making Incredible Armor
BACA JUGA:Jadwal Bioskop Trans TV Minggu ini mulai dari tanggal 3 Februari hingga 9 Februari 2025
Permintaan tersebut kemudian disambut baik para nelayan. Mereka kemudian berbondong-bondong mendekati Nusron sembari menyampaikan asrpirasi agar kondisi perairannya segera dikembalikan seperti semula.
"Terima kasih Pak Menteri, tolong kembalikan laut kami," kata seorang nelayan.