PANDEMI yang disebabkan virus SARS-CoV-2 menjadi tantangan terbesar bagi kesehatan global saat ini. Sejak kemunculan pertama yang disebabkannya, menurut Universitas Johns Hopkins, hingga hari ini telah tercatat sebanyak 71.792.772 kasus dan 1.606.685 kematian Covid-19 di seluruh dunia. Tahapan penyakit dalam Covid-19 ada 3 yaitu Acute Covid-19, Ongoing symptomatic Covid-19 dan Post Covid-19 syndrome. Acute Covid-19 adalah keadaan dimana tanda dan gejala Covid-19 muncul pertama kali hingga empat minggu. Ongoing symptomatic Covid-19 adalah tanda dan gejala Covid-19 yang tetap muncul pada 4- 12 minggu dari onset awal. Sedangkan post Covid-19 syndrome sendiri adalah tanda dan gejala yang berkembang selama atau setelah infeksi yang konsisten dengan Covid-19, berlanjut lebih dari 12 minggu dan tidak dapat dijelaskan oleh diagnosis alternatif. Post Covid-19 syndrome ini biasanya muncul dengan kelompok gejala, sering tumpeng tindih, berfluktuasi, berubah dari waktu ke waktu dan dapat mempengaruhi sistem dalam tubuh. Istilah Long Covid biasa digunakan untuk menggambarkan tanda dan gejala yang berlanjut setelah selesai perawatan Covid-19, yang mencakup Ongoing symptomatic Covid-19dan Post-Covid-19 syndrome. Rata-rata dari 10 % pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami long Covid. Pasien dengan faktor risiko usia tua, wanita dan belum pernah melahirkan mengalami kemungkinan long Covid yang lebih besar. Gejala yang dialami selama terjadinya long Covid- 19 di antaranya lelah berkepanjangan sebanyak 58%, nyeri kepala sebanyak 44%, kerontokan rambut sebanyak 25%, sesak nafas atau nafas pendek-pendek sebanyak 24%, hilang kemampuan mencium bau-bauan sebanyak 23% dan hilang kemampuan mengecap sebanyak 21%, batuk/nyeri sendi sebanyak 19%, dan nyeri yang berkepanjangan sebanyak 11%. Untuk menghindari terjadinya Long Covid-19 ada beberapa yang dapat dilakukan di antaranya:
- Latihan pernafasan
- Rajin berolah raga pasca perawatan
- Latihan suara terutama jika saat menderita Covid – 19 yang terkena infeksi adalah bagian pita suara
- Latihan makan, minum dan menelan terutama jika saat menderita Covid–19 yang terkena infeksi adalah bagian otot menelan
- Latihan/senam otak untuk meningkatkan perhatian, daya ingat dan kemampuan berpikir jernih
- Melatih kemampuan dalam beraktivitas sehari-hari
- Mengatur tingkat stres dan fluktuasi mood.