BEKASI - Tumpukan sampah sepanjang hampir 1 Kilometer yang menutupi aliran Kali Srengseng Hilir Bekasi di Kampung Penombo, Desa Pantai Harapan Jaya, Muara Gembong, oleh Penggerak Gotong Royong akhirnya diteruskan ke hilir.
"Hamparan sampah di Kali BSH di Kampung Penombo itu tidak memungkinkan diangkut ke mobil truk sampah. Karena alat berat tidak bisa masuk ke lokasi," ujar Ustaz Jejen Jaenudin Ketua PGR, Sabtu (11/6/2022).
Pantauan di lokasi terlihat beberapa unit truk sampah telah berada di area lokasi hamparan sampah di Kampung Penombo untuk mengangkut jika diperlukan. Namun oleh warga dan anggota PGR yang telah berkumpul hamparan sampah tersebut hanya dihanyutkan ke hilir.
Menurut Ustaz Jejen, hamparan Sampah akan terus ke hilir dan bertemu di muara Sungai Labu yakni tempat pertemuan empat atau muara sebelum langsung ke laut.
Muara tersebut adalah tempat pertemuan kali Ciherang, Bekasi Lama, Srengsemg Hilir dan Kali Piket selanjutnya ke Laut wilayah Muaragembong.
"Hamparan Sampah yang terjadi di Hilir Kali Bekasi Srengseng Hilir itu sudah rutinitas. Apalagi saat ini karena normalisasi di hulu kondisi debet air melalui saluran sekunder ke wilayah Cabang Bungin dan Muaragembong dari Bendung CBL mulai lancar, "ungkapnya.
Hal itu jelasnya membuat aneka sampah yang didominasi sampah rumah tangga menumpuk di bawa dari hulu ke hilir. Tumpukan itu lanjutnya sudah rutinitas dan selalu warga yang turun meneruskan agar ke hilir atau ke laut.
"PGR sebelumnya telah laporan ke desa dan kecamatan setempat. Tapi kenapa ga di buru sebelum terjadi hamparan lebih panjang. Hingga akhirnya PGR berinisiatif turun untuk menghanyutkan ke hilir dan semua ikut," tegasnya kembali menyampaikan jika sampah itu sebenarnya sudah rutin terjadi . Memang itu sudah bagian rutinitas.
Artinya lanjut dia, sampah diteruskan ke laut sudah rutin dan selalu terjadi jika terjadi tumpukan di Hilir.
"Bukan hanya sekali ini saja sampah diteruskan ke laut, tapi sudah sering, karena itu sampah dari hulu, "tambahnya.
Sementara itu Kabid PSDA Rahmawati menyampaikan persoalan sampah tentunya menjadi tanggungjawab bersama. Sampah di Kali BSH tepatnya di Kampung Penombo hulunya ada 6 kecamatan dan 18 desa.
" Ini memerlukan kesadaran bersama, untuk tidak membuang sampah sembarangan ke Kali. Karena sampah itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, "ujarnya.
Dia pun menyebutkan bahwa urusan Kali BSH sebenarnya urusan pusat bukan dearah.
Ini hanya bentuk kepedulian sehingga daerah membantu dalam normalisasi seperti menyediakan alat berat dan lainnya. (amn)