KOTA BEKASI – Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Bekasi, Herbert S.W. Panjaitan mengatakan, bahwa penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) diprediksi bisa menimbulkan kerugian ekonomi jika terjadi wilayah Kota Bekasi. “Kerugian bisa mencapai miliaran rupiah. Apabila Kota Bekasi sampai tertular PMK, maka selain kerugian kematian ternak, kerugian ekonomi juga pasti mengikuti,†ujar Herbert. Menurut Herbert, jika kematian ternak akibat PMK dengan morbiditas 90-100 persen sewaktu-sewaktu bisa terjadi tersebar di Kota Bekasi. Bahwa kerugian ekonomi akibat potensi penularan penyakit ini di wilayahnya bisa mencapai Rp263 miliar per tahun akibat kematian ternak milik masyarakat. “Kondisi tersebut juga akan menghambat sektor perdagangan seperti usaha aqiqah serta penjualan hewan kurban yang kerugiannya ditaksir hingga mencapai Rp157 miliar setahun. Begitu pula dengan potensi hambatan usaha kuliner dari hasil produk ternak. Pedagang ternak yang menjadi korban secara langsung," beber Herbert. Lanjut Herbert, wilayah Kota Bekasi sendiri diklasifikasikan sebagai wilayah yang terancam ataupun terduga dapat tertular wabah PMK. Karena sebagian besar kebutuhan ternak dan produk ternak Kota Bekasi didatangkan dari wilayah-wilayah yang saat ini terkena wabah. “Bisa saja Kota Bekasi dapat ditemukan kasus PMK karena ternak dan produk ternak yang dikirim ke Kota Bekasi banyaknya berasal dari daerah-daerah yang telah dinyatakan oleh Mentan sebagai daerah wabah PMK sehingga risikonya pun sangat tinggi,†pungkasnya. (bbs/rie)
Dinas Ketahanan Pangan Kota Bekasi Sebut Penyakit PMK Ancam Kerugian Ekonomi
Kamis 19-05-2022,09:40 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :