Warga Ketapang Demo Karena Ganti RT RW Tanpa Musyawarah, Ini Penjelasan Kades Kalijaya Cikarang Barat

Warga Ketapang Demo Karena Ganti RT RW Tanpa Musyawarah, Ini Penjelasan Kades Kalijaya Cikarang Barat

Warga Kampung Ketapang yang didominasi emak-emak demo Kades Kalijaya yang ganti ketua RT dan RW tanpa musyawarah-Risky Cikarang Ekspres-

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID  Suasana heboh tiba-tiba terjadi di halaman Kantor Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Rabu 02 Juli 2025 pagi.

Betapa tidak, ada puluhan warga Kampung Ketapang mendatangi Balai Desa setempat untuk menyampaikan protes atas kebijakan kepala desa yang dianggap sewenang-wenang dalam mengganti pengurus RT/RW tanpa musyawarah.

Warga menuding Kepala Desa Kalijaya, Dede Sulaeman, telah beberapa kali mencopot Ketua RT secara sepihak dan menunjuk pengganti tanpa transparansi.

Aksi berlangsung dalam tensi tinggi. Spanduk protes terbentang, teriakan warga menggema, bahkan beberapa di antaranya tampak tersulut emosi.

Tokoh masyarakat setempat, Tata Supriyatna, mengungkapkan bahwa pemecatan Ketua RT 01 dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada warga. Bahkan, tidak ada penjelasan soal kesalahan apa yang menjadi dasar pemberhentian tersebut.

“Yang dikecewakan oleh warga itu pertama Kepala Desa menunjuk langsung seseorang menjadi Ketua RT tanpa ada sepengetahuan dari warga,” tegas Tata kepada Cikarang Ekspres

Tak hanya itu, warga juga mempersoalkan pengganti RT yang ditunjuk langsung oleh Kades. Warga menilai, Ketua RT yang baru bukan asli dari lingkungan RT01 dan terkesan "diimpor" dari kampung sebelah.

“Yang menjadi Ketua RT sekarang memang yang saya tahu itu bukan warga dari RT01. Tapi mungkin karena sudah ada sandiwara atau bagaimana, dia merubah data kewargaannya. Akhirnya dia setelah ditanyakan memang RT01. Cuma dari kampungnya awalnya dari Kampung Pengkolan,” imbuhnya. 

Menurut Tata, sejak pergantian RT, terjadi ketegangan sosial antarwarga. Bahkan muncul dugaan intimidasi terhadap warga yang hendak mengikuti aksi penyampaian aspirasi.

“Ada yang seolah-olah dijegal. Ditanya-tanya, bahkan katanya saya mau ditangkap. Ini bentuk tekanan,” ujarnya.

Selain masalah kepemimpinan, warga juga mempersoalkan ketimpangan pembangunan. Mereka merasa wilayah RT01 kerap dianaktirikan, sementara wilayah RT lain mendapat perhatian lebih.

“Saya sampai modalin sendiri perbaikan jalan. Wilayah kami enggak direspons, padahal sama-sama satu RW,” tambahnya.

Menanggapi tudingan itu, Kepala Desa Kalijaya, Dede Sulaeman, membantah, ia mengaku bahwa pemberhentian Ketua RT sebelumnya, Emen, telah melalui proses evaluasi dan bukan keputusan sepihak. Ia bahkan menyebut ada masalah serius yang dilakukan oleh Ketua RT lama.

“Petugas kebersihan namanya Bu Ijah dipotong honornya Rp300 ribu. Terus, bantuan pembangunan u-ditch sepanjang 300 meter ditolak sama RT. Padahal itu buat infrastruktur wilayahnya sendiri,” ujar Dede.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait