Revisi RTRW Bekasi Fokus Mitigasi Bencana
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupatean Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro--
KABUPATEN BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) tengah menuntaskan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2011–2031. Revisi ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap berbagai potensi bencana alam yang rawan terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto, mengatakan bahwa penyusunan revisi RTRW kali ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek ekonomi dan sosial budaya, tetapi juga memperkuat perlindungan lingkungan sebagai bagian dari strategi mitigasi bencana.
“Penataan tata ruang secara kewilayahan dan detail sangat penting untuk menentukan arah pembangunan. Perencanaan yang matang harus mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Benny.
Ia menjelaskan, mitigasi bencana menjadi salah satu rekomendasi utama dalam revisi RTRW, terutama setelah tim penyusun menemukan potensi sesar Baribis yang melintasi wilayah Kabupaten Bekasi. Temuan tersebut akan ditindaklanjuti melalui kajian lebih mendalam guna menentukan langkah-langkah strategis dalam menghadapi potensi kebencanaan.
Menurut Benny, potensi bencana seperti gempa bumi dan banjir menjadi prioritas utama dalam penyusunan ulang tata ruang. “Wilayah yang berpotensi rawan gempa memerlukan mitigasi menyeluruh, termasuk penyediaan sarana dan prasarana pendukung yang berada di luar zona rawan,” jelasnya.
Selain gempa, persoalan banjir juga menjadi fokus penanganan dalam revisi RTRW tersebut. Benny menegaskan, target penyelesaian revisi RTRW diupayakan rampung tahun ini.
“Sejak ditetapkannya Perda Nomor 12 Tahun 2011, evaluasi RTRW belum sepenuhnya diselesaikan. Karena itu, revisi ini menjadi sangat penting sebagai dasar pembangunan ke depan,” pungkasnya.
Dengan rampungnya revisi RTRW, Pemerintah Kabupaten Bekasi berharap dapat memiliki tata ruang yang lebih terintegrasi, responsif terhadap potensi bencana, serta mampu mendukung pembangunan berkelanjutan. (Iky/*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: