Dari Pos Kecil, Mimpi Desa Kertasari Itu Dimulai
Dari Pos Kecil, Mimpi Desa Kertasari Itu Dimulai. -Yunaz Setiawan, *_Rengasdengklok_*. ---
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Di sebuah pos kecil. Di sanalah mimpi itu lahir. Bukan dari kantor megah, bukan dari gedung ber-AC, tapi dari bangunan sederhana di Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok. Mimpi itu bernama Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
Kepala Desa Kertasari, Suhendar, menginginkan adanya perubahan di desa yang ia pimpin. Menurutnya, desa itu seperti rumah. Kalau rumahnya sehat, anak-anaknya pun tumbuh kuat. Kalau rumahnya berantakan, jangan harap penghuninya bisa nyaman. Begitu pula desa.
Baginya, adanya Kampung Keluarga Berkualitas, ibarat pondasi baru bagi sebuah desa. Jangan bayangkan soal KB yang hanya sebatas “mengatur kelahiran”. Jauh lebih besar dari itu. Di dalam Kampung KB, ada soal kesehatan. Ada soal pendidikan. Ada soal ekonomi. Bahkan ada soal pemberdayaan perempuan. Semua dibungkus dalam satu gerakan yang sederhana, yakni membangun keluarga berkualitas dan bahagia. Ya, bahagia.
Awalnya, tak ada apa-apa. Tahun 2023, desa ini bahkan belum punya Kampung KB. Namun, Kampung KB itu akhirnya dibangun. Dari nol. Dari kosong. Dari mimpi. Dan tentunya, dari kesadaran, jika Kampung KB punya banyak manfaat. Hingga akhirnya, SK Kampung KB turun pada Oktober 2024.
Sejak itu, roda kecil mulai berputar. Setiap bulan ada pembinaan untuk pendamping. Ada pemberian makanan tambahan untuk balita stunting. Ada produk UMKM lokal yang digarap ibu-ibu PKK. Kue basah khas Rengasdengklok yang pelan-pelan ikut menghidupi ekonomi desa. Bayangkan, dari pos kecil berukuran 3x3 itu, bisa membangun ekonomi.
Di Kertasari, ada tujuh anak stunting. Jumlahnya memang kecil, tapi menjadi perhatian besar bagi semua. Dari desa, dari kecamatan, dan dari DPPKB Karawang. Semua sepakat, tidak boleh ada kasus stunting baru. Pun jika hanya satu, tetap saja. Itu harus ditangani.
Kades Suhendar bercerita, upaya menekan angka stunting tak hanya diberikan makanan tambahan. Tapi, ada makanan khusus hasil resep ahli gizi. Resep tersebut, kemudian diracik. Diracik oleh istrinya sendiri. Dengan dibantu ibu-ibu PKK lainnya. "Alhamdulillah, kompak semua. Dan yang jelas, saya senang semua berkomitmen membangun desa," kata Suhendar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: