Pertempuran Meletus di Cikarang, Brimob Terjun Kendalikan Situasi

Pertempuran Meletus di Cikarang, Brimob Terjun Kendalikan Situasi

SEBUAH pertempuran hebat meletus di kawasan hunian vertikal Meikarta di Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi. Aksi tembak menembak dan bahan peledak pun ditemukan di lokasi kejadian. Untuk mengendalikan kondisi, ratusan personel Korps Brimob Mabes Polri pun diterjunkan. Ratusan personel dari Brimob seluruh Indonesia ini didatangkan dengan puluhan kendaraan tempur. Mengenakan seragam hitam lengkap, para pasuak berbadan tegap ini pun tidak lupa mengenakan rompi anti peluru sebagai bagian dari antisipasi baku tembak. Sesampainya di lokasi penyerangan, para personel langsung melakukan penyergapan dengan penerapan strategi yang matang. Sempat terjadi aksi penggunaan senjata api lengkap beserta bahan peledak. Dengan strategi yang matang dan langkah yang jitu, mereka pun berhasil melumpuhkan kelompok yang mencoba menyerang Cikarang. Kendati demikian, pertempuran ini tidak benar-benar terjadi. Aksi penyergapan, penyelamatan tawanan hingga penjinakan bahan peledak ini hanya bagian dari latihan berskala besar yang dilakukan Korps Brimob Mabes Polri. Cikarang dijadikan lokasi latihan karena materi yang diterapkan berkaitan tentang pertempuran di dalam kota atau urban warfare. Komandan Satuan Perlawanan Teror Pasukan Gegana Korps Brimob Polri Komisaris Besar Zuhdi Batubara mengatakan, latihan ini digelar dalam rangka memelihara dan menjaga kesiapan operasional para personel di lapangan. Latihan ini dinilai penting untuk menghadapi kejahatan berkadar serta berintensitas tinggi, utamanya yang menggunakan senjata api dan bahan peledak di daerah perkotaan. Tujuan pelaksanaan latihan urban warfare ini, kata Zuhdi, untuk menunjukan kesiapan Polri khususnya Korps Brimob Polri dalam Harkamtibmas. "Urban warfare sendiri merupakan pengembangan latihan terbaru dari Korps Brimob yang ditujukan untuk menghadapi kejahatan berkadar serta berintensitas tinggi, utamanya yang menggunakan senjata api dan bahan peledak di daerah perkotaan," ujarnya. Zuhdi menegaskan, dengan adanya latihan ini menunjukkan Korps Brimob Polri siap mengamankan negara dan masyarakat. "Khususnya dengan adanya kemajuan zaman dan perkembangan kejahatan di tengah perkotaan, sebagaimana berkaca dari kejadian bom paling terakhir, yakni bom (di kawasan) Thamrin, di mana terjadi penembakan juga secara acak kepada petugas Polri dan masyarakat," katanya mengungkapkan. Latihan kali ini disebut berskala besar, karena terintegrasi dengan melibatkan tim dari seluruh Satuan Brimob Polda dari Sabang sampai Merauke. Total 509 personel dilibatkan dalam latihan kali ini, termasuk berbagai kendaraan dan senjata pertempuran. Ini menjadi latihan berskala besar kedua yang digelar Brimob di Cikarang. Sebelumnya, latihan serupa digelar Brimob pada Februari 2021 lalu. "Dan awal tahun ini kita kembali melaksanakan kerja sama latihan di tempat yang sama namun dengan dukungan peralatan yang lebih canggih serta personel yang telah memiliki pengalaman di kemampuan urban warfare," tuturnya. Terpilihnya kembali Cikarang sebagai lokasi latihan karena dinilai memiliki medan yang menyerupai perkotaan. Terdapat banyak huni vertikal yang menyerupai bangunan tinggi yang biasanya terdapat di berbagai pusat kota di Indonesia. "Kami kembali memilih lokasi Meikarta karena kondisinya yang pas untuk aplikasi latihan yang melibatkan 509 personel. Kemudian lokasinya juga cocok untuk mengoperasikan berbagai peralatan tempur canggih," kata Zuhdi. Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi, Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan berharap, dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat Indonesia khususnya yang berada di Kabupaten Bekasi "Ini menjadi upaya juga untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat karena keberadaan Polri. Jadi tidak ada rasa takut dengan potensi gangguan kamtibmas karena sudah ada Polri di tengah masyarakat. Kami juga apresiasi kepada pengelola kawasan yang telah memfasilitasi kegiatan ini," ucap dia. Sementara itu, Presiden Direktur Meikarta Reza Chatab bersyukur karena lokasinya kembali dipilih sebagai tempat latihan. Semoga kerja sama pihaknya dengan aparat keamanan dapat terus terjalin demi keamanan negara. "Kami sudah berpengalaman melakukan kerja sama dengan pihak Polri untuk menggelar latihan bersama di Meikarta. Kiranya terus terjadi sinergi yang baik dan membuat Meikarta menjadi kota yang aman, nyaman, dilindungi oleh Polri," kata Reza. (bbs/mhs/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: