Kakak Beradik Jadi Korban, Geng Motor yang Ngamuk: Inisial AS, Bendera Mirip Amerika
KELOMPOK kriminal jalanan atau geng motor yang beraksi di Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon teridentifikasi. Ada sejumlah ciri ciri yang mengarah kepada pelaku. Berdasarkan keterangan korban, inisial kelompok itu AS. Mereka kerap rolling atau konvoi di wilayah Desa Tegalgubug. Bahkan saat kejadian, penyerangan kepada dua warga, mereka berpapasan di Blok Al Barokah, Desa Tegalgubug Lor. Berdasarkan keterangan kakak ipar salah satu korban, ciri-ciri pelaku membawa bendera mirip Amerika Serikat. Jumlah mereka puluhan orang, saat kejadian Minggu dini hari (26/9/2021). Kuwu Desa Tegalgubug Lor, Dodo Widodo mengungkapkan, geng motor ini bukan pertama kalinya terjadi. Sekitar 3 atau 4 bulan yang lalu, ada juga warga yang jadi korban penyerangan. Bahkan dia menduga, anggota kawanan geng itu, juga warga setempat dan mereka telah bergabung dengan kelompok itu. Dia menduga banyak pemuda di daerahnya yang ikut menjadi anggota geng motor. Dalam kejadian sebelumnya, korbannya juga anggota geng motor. Namun, untuk yang kali ini, dia memastikan korban bukan anggota geng motor. Tetapi warga biasa. Satreskrim Polresta Cirebon Turun Tangan Karenanya, satu-satunya cara mencegah aksi brutal itu kembali terulang adalah dengan meningkatkan intensitas patroli. Sementara itu, kejadian ini turut mendapatkan atensi dari Polresta Cirebon. Melalui akun Satlantas Polresta Cirebon yang mengomentari unggahan Instagram, Senin (27/9/2021) disebutkan bahwa kejadian ini sudah ditangani Satreskrim. Jajaran Polresta Cirebon juga akan meningkatkan patrol oleh polsek setempat, juga Sat Sabhara dan Satlantas. Seperti diketahui, penyerangan geng motor berinisial AS ini memakan dua korban yakni Edi Muhaedi (24) dan Fawaid. Keduanya adalah warga Desa Tegalgubug Lor. Akibat penyerangan itu, keduanya mengalami luka-luka. Fawaid sudah diperbolehkan pulang usai ditangani RSUD Arjawinangun. Sementara Edi masih harus menjalani perawatan. Bahkan harus dilakukan operasi, karena lukanya cukup berat. Edi dan Fawaid menjadi korban penyerangan hanya karena bertemu kawanan geng itu, saat melintas di jalan desa setempat. Tiba-tiba mereka diserang. Lantaran panik, Fawaid dan Edi yang berboncengan menabrak gerobak pedagang kaki lima di pinggir jalan. Keduanya lalu jadi bulan-bulanan geng motor. Dari puluhan berandalan itu, terdapat dua orang yang membawa senjata tajam jenis celurit dan menyerang keduanya. Edi kemudian lari ke arah permukiman warga. Dan kebetulan ada kelompok pemuda yang sedang nongkrong. Baru kemudian kawanan berandalan itu melarikan diri. (bbs/cr/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: