Polisi Bongkar Kuburan Remaja yang Diragukan Meninggal Karena Gantung Diri di KIIC, Kapolres: Kami Sudah Kanto
KARAWANG- Tim Inafis Polres Karawang kembali membongkar korban yang sebelumnya diduga korban gantung diri. Upaya pembongkaran jenazah remaja itu dilakukan setelah muncul keraguan kalau remaja itu korban bunuh diri. Polres Karawang masih mendalami kasus bocah S (14) yang bunuh diri di bawah jembatan KIIC (Karawang Industrial Internarional City). Hal tersebut diungkapkan, Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono. [caption id="attachment_71527" align="alignnone" width="666"] Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono.[/caption] Aldi mengatakan, pihaknya sudah mendatangi lokasi bunuh diri, kediaman keluarga korban hingga ke makam korban. Polisi sudah menemukan titik terang penyebab tewasnya S yang disebut-sebut bunuh diri. "Sejak kejadian itu sebenarnya kami sudah melakukan langkah-langkah mendalami tewasnya S. Meski sebelumnya kita mengira bunuh diri, namun kita terus mencari bukti lain penyebab tewasnya korban," kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono, Jumat (13/5/22). Lanjut Aldi, polisi sudah melakukan pendalaman kasus bunuh diri yang dialami bocah 14 tahun itu. Hanya saja demi pemeriksaan semua dilakukan secara silent atau diam-diam. "Biarkan kami bekerja nanti juga kami sampaikan. Pastinya kami sudah menemukan titik terang atas kasus ini," jelasnya. Namun ketika ditanya kemungkinan korban dibunuh, polisi masih mendalami semua kemungkinan. "Kita sudah mengambil langkah -langkah agar kasus ini bisa terang benderang," ungkapnya. Sebelumnya diberitakan bocah S (14) ditemukan tewas gantung diri dibawah jembatan KIIC. Korban diduga bunuh diri karena tertekan karena dimarahi majikannya yang juga kakak ipar korban karena menjual bensin namun pembelinya tidak bayar. Sebelumnya, kasus bocah 14 tahun tewas gantung diri di bawah jembatan Karawang Industrial Internarional City (KIIC), Karawang lantaran tertekan sesuai dimarahi majikan, mengundang tanda tanya. Komnas Perlidungan Anak (PA) Karawang menemukan indikasi kejanggalan dalam kematian bocah tersebut. Pasalnya pihak Komnas PA tidak menemukan tanda-tanda seperti orang bunuh diri. Karena itu, Komnas PA meminta Polres Karawang mengusut tuntas kasus tersebut. Komisioner Komnas PA Jabar Wawan Wartawan mengatakan, bersama sejumlah aparat desa dan kecamatan mendatangi lokasi gantung diri. Dari hasil keterangan saksi dan berdasarkan keadaan lokasi bunuh diri ditemukan sejumlah kejanggalan. "Kalau melihat lokasi bunuh diri sangat sulit bagi korban untuk gantung diri karena tempat untuk menggantung tambang dan tanah dibawah pendek. Korban tidak bisa menggantung," kata Komisioner Komnas PA Jabar saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (12/5). Menurut Wawan Wartawan, berdasarkan pengalamannya, selama ini korban gantung diri biasanya mengakibatkan lidah terjulur dan mengeluarkan kotoran. Namun berdasarkan rekaman video yang didapat, gejala seperti itu tidak ada. "Di sinilah kami menyimpulkan ada kejanggalan. Makanyanya kami akan mendesak agar kasus gantung diri ini diusut lebih dalam lagi," ujar Wawan Wartawan. Wawan Wartawan menuturkan, Komnas PA Jabar telah mendatangi  kediaman bocah yang ditemukan gantung diri itu, di Desa Parungmulya, Kecamatan Telukjambe. Diketahui bocah tersebut berinisial S (14) dan bekerja dibengkel milik kakak iparnya. Saat menemui orang tua korban, Sali (45), mengaku anaknya dikenal berkelakuan baik meski sudah putus biaya. "Orang tuanya pasrah dengan musibah ini. Jadi mereka sudah mengikhlaskan," tutur Komisioner Komnas PA Jabar. Meski begitu, kata Wawan Wartawan, Komnas PA Jabar mendesak Polres Karawang menelusuri kasus gantung diri ini, meski keluarga korban sudah mengiklaskan. Apalagi kamu menemukan sejumlah kejanggalan. "Kami sedang membahas kasus ini dan akan memberikan rekomendasi kepada pihak kepolisian," ucap Wawan Wartawan. Sebelumnya diberitakan bocah S (14) ditemukan tewas gantung diri dibawah jembatan KIIC. Korban diduga bunuh diri karena tertekan setelah dimarahi oleh majikan yang merupakan kakak iparnya karena menjual bensin namun pembeli tidak membayar. (rie/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: