Kisah Yuyun, 22 Tahun Jualan Koran di Kolong Flyover Cikampek

Kisah Yuyun, 22 Tahun Jualan Koran di Kolong Flyover Cikampek

Sudah 22 tahun ia berjualan koran eceran di bawah Flyover Cikampek. Dari hasil usahanya itu, enam anaknya berhasil ia kuliahkan hingga lulus. NAMA YUYUN Rahayu sudah tak asing bagi sebagian warga di sekitar Cikampek. Ibu berusia 65 tahun warga Pangulah Utara itu terhitung sudah 22 tahun setiap hari berjualan koran di bawah Fly over Cikampek. Ia mengingat, pertama kali membuka lapak jualan koran pada tahun 2000 lalu. Pahit-manis berjualan koran, majalah, hingga tabloid telah ia lewati. Dari mulai masa jaya media cetak pas awal-awal reformasi, hingga kini mulai kempis di era serba digital. Yuyun bercerita, hasil penjualan koran dan majalah selama ini telah ikut mengantarkan keenam anaknya lulus kuliah. Hasil pendapatan jualan harian ia kumpulkan untuk ongkos anak-anaknya bersekolah. Yuyun sendiri memiliki enam anak. Lima anak kandung hasil pernikahan ia dan suaminya. Satu lagi anak angkat. "Alhamdulillah 5 anak saya ditambah 1 anak angkat jadi 6 anak saya lulusan sarjana, ada yang di kampus negeri dan swasta. Dulu, untuk jajan bulanan anak sekolah dan kuliah dari jualan koran alhamdulillah ada aja rezekinya," beber Yuyun. Kini saat usaha berjualan koran, tabloid hingga majalah mulai agak loyo-koplo. Ia tak begitu mengambil pusing. Tanggunganya menyekolahkan keenam anaknya sudah ia lalui. Kini hasil usaha jualan koran yang masih tetap ia jalankan, kata dia, hanya untuk menambah uang jajan bagi cucu-cucunya saja. "Sekarang mah buat jajanin cucu-cucu, kalau anak saya bawa cucu buat belanja di sekitar sini, saya kasih. Sudah tua begini gak mau nyusahin anak saya," tambah Yuyun. Saat berbincang dengan KBE, Yuyun mengingat lagi masa-masa jualanya laris manis 15-10 tahunan lalu. Ia menghitung, usaha penjualan koran sudah dirasakannya agak menurun sejak tahun 2010an. Tahun-tahun sebelumnya, kata dia, hasil jualan koran dan majalah masih sangat menggiurkan. Ia pun masih mengingat, pernah menjual majalah dewasa. Setiap hari, pembeli yang didominasi para lelaki selalu berburu majalah dewasa itu ke lapaknya. "Sekarang Engga banyak, dulu biasanya bisa habis perhari minimal 50 koran, sekarang syukur-syukur cuman 15 paling banyak, keuntungan dari jualan kalender, TTS macem macem. Sampai pernah dulu jualan majalah dewasa, laki-laki ramai yang beli," kata Yuyun sambil tertawa kecil. Kini di usianya yang sudah tak muda lagi, Yuyun mengaku masih tetap ingin berjualan koran, majalah, dan tabloid di kolong Flyover Cikampek. Selain tak ingin menyusahkan anak-anaknya, ia pun bercerita memiliki penyakit diabetes. Berdiam diri rumah, membuatnya khawatir justru berdampak kepada kesehatannya. Sehingga ia tetap memilih beraktivitas jualan seperti biasanya. Seperti 22 tahun lalu saat ia awal berjualan yang sama di tempat yang juga tak berbeda. "Di jalan ibu jadi gak pusing banget, apalagi saya menderita kencing manis, kalau diam aja malah kepikiran sakit," kata Yuyun. (gmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: