Karawang Belum Punya Pusat Kreativitas Anak : DP3A Nilai Karangpawitan Lokasi Sangat Strategis
KARAWANG - Tahun ini, Pemkab Karawang punya target mencapai kategori nidya agar naik satu peringkat dari tahun 2021 dari kategori madya. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang, tengah berjuang memenuhi target indikator dalam penilaian kabupaten/kota layak anak (KLA) tahun 2022. Tahun ini, Pemkab Karawang punya target mencapai kategori nidya agar naik satu peringkat dari tahun 2021 dari kategori madya. Namun, untuk memenuhi target indikator tersebut bukanlah perkara mudah. DP3A Karawang perlu melengkapi banyak aspek penilaian. Dari sekian banyak poin penilaian itu, di tahun 2022 ini Karawang rupanya belum memiliki Pusat Kreatifitas Anak (PKA) untuk dimasukan dalam poin penilaian kabupaten layak anak. Kepada KBE, Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DP3A Karawang, Diding Khidir Khalid mengatakan, tahun 2022 ini DP3A Karawang punya banyak target ambisius untuk menuju Kabupaten Karawang jadi kota layak anak. Salah satunya yaitu, memiliki pusat kreatifitas anak yang terpadu dengan fasilitas sosial dan bermain di pusat kota Karawang. Saat ini, DP3A Karawang bersama Forum Anak Singaperbangsa (FAS) tengah fokus mencari lokasi yang paling cocok untuk dijadikan pusat kreatifitas anak di Karawang. "Memiliki pusat kreatifitas anak tentu saja akan berdampak baik pada penilaian KLA tahun depan (2023). Karena itu, kita berupaya untuk mencanangkan PKA tahun ini," ujar Diding, kepada KBE, Senin, (11/4) kemarin. Didin menjelaskan, pusat kreatifitas anak sesuai penilaian KLA memiliki standarisasi yang cukup tinggi. Diantaranya harus memiliki sarana dan prasarana bermain bagi anak, dilengkapi fasilitas internet dan keamanan, serta mengandung unsur edukasi, wisata, hingga wadah untuk anak bersosialisasi. "Sejauh ini kita pantau ada beberapa tempat yang sangat strategis untuk dijadikan PKA. Yaitu Karang Pawitan, Taman I Love Karawang, Karang Pawitan 2, dan Taman Bencong," kata Diding. Sebenarnya, lanjut Diding, pusat kreatifitas anak tidak melulu harus di taman. Bisa saja Pemkab Karawang mencanangkan salah satu sekolah menjadi PKA. Selain itu, sanggar seni dan perpustakaan pun bisa dijadikan PKA. "Memang tidak harus di taman, bisa saja di sekolah atau sanggar. Tapi yang sedang populer itu kan taman kota," kata Diding. "Kalau di sekolah atau sanggar pasti akan terbatas, kalau di taman kota pengunjungnya lebih global," imbuhnya. Diding berharap, upaya DP3A Karawang untuk segera mencanangkan pusat kreatifitas anak mendapat dukungan dari semua instansi terkait. Agar penilaian KLA tahun depan Karawang bisa jauh lebih maksimal. "Mudah-mudahan salah satu taman yang sudah kita pantau tadi, tahun ini bisa dicanangkan sebagai pusat kreativitas anak di Karawang," harapnya. Di sisi lain, Ketua Forum Anak Singaperbangsa Karawang, Wahyu Gunawan mengatakan, memiliki pusat kreatifitas anak yang representatif merupakan harapan anak-anak di Kabupaten Karawang. Menurutnya, jika Karawang sudah mencanangkan pusat kreatifitas anak, maka akan ada banyak dampak positif yang bisa dituangkan anak-anak untuk menyalurkan minat dan bakatnya. "Kami berharap pusat kreativitas anak di Karawang segera dicanangkan oleh ibu bupati. Agar anak-anak di Karawang punya sarana bersosialisasi yang aman dan nyaman," kata Wahyu. (wyd/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: