Rencana Pembangunan Pelabuhan Ciparage Mangkrak: Pusat Mau Guyur Dana Rp 125 M, Pemkab Malah Tak Serius Ngambi

Rencana Pembangunan Pelabuhan Ciparage Mangkrak: Pusat Mau Guyur Dana Rp 125 M, Pemkab Malah Tak Serius Ngambi

KARAWANG - Rencana pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) di Desa Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran mangkrak alias tak kunjung terealisasi. Padahal pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyanggupi bakal menggguyur anggaran Rp 125 miliar untuk melakukan pembangunan PPP. Mangkraknya rencana pembangunan PPP dikarenakan Pemkab Karawang yang hanya dibebankan untuk membuat Detail Engineering Design (DED), hingga kini tak kunjung menyelesaikannya. Pembuatan DED untuk PPP sendiri ditaksir membutuhkan modal sekitar Rp 2 miliar. Rencananya, PPP di Desa Ciparagejaya ini bakal dibangun di atas lahan seluas 10 hektare. Kepala Desa Ciparagejaya Kabun mengatakan, PPP yang bakal dibangun untuk mengntegrasikan produksi perikanan, pabrikan es, SPBU, dan akan dibuat perkantoran syahbandar UPTD Dinas Perhubungan ini sebenarnya sudah membuat senang nelayan dan banjir antusias menyambut realisasi pembangunanya. Namun, diakui Kabun, hingga saat ini tak pernah ada keseriusan dari Pemkab Karawang untuk menyelesaikan DED. Padahal kata Kabun, jika DED rampung pemerintah pusat bisa langsung memulai pembangunan PPP. Kabun menuturkan, dia hanya meminta kejelasan dari Pemkab Karawang. Jika tak sangggup, kata dia, Pemdes Ciparagejaya bisa bekerjasama dengan pihak swasta untuk membuat DED untuk pembangunan PPP. "DED kita siap kerjasama dengan swasta 2 miliar, namun sampai sekarang justru tidak ada responsnya lagi, artinya pusat juga menunggu daerah soal DED ini loh, " kata Kabun, kemarin (31/3). Kabun juga mengungkapkan tanah seluas 10 hektar yang disiapkan untuk PPP tersebut, bukan tanah timbul, melainkan tanah sepadan pantai milik negara. “Kelak, jika realisasi Ciparage yang selama ini jadi komoditi nelayan dengan perahu paling tinggi 15 Grosston, bisa masuk lagi kapal dengan kapasitas lebih dari 50 GT juga akan menyasar persinggahannya,â€ kata Kabun. Kabun meyakini, jika keberadaan TPI saat ini hanya mampu beromzet produksi ikan sekitar Rp100 jutaan sehari, ke depan jika sudah ada PPP, omzet para nelayan di desanya bisa tembus miliaran rupiah per hari. "Ini peluang, dan kita serius mendorong ini agar PPP Ciparage yang disebut pada level 2 ini, bisa terwujud seperti misalnya PPP yang ada di Pekalongan Jawa Tengah,â€ tukas dia. (cr1/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: