Butuh Berbaikan, PJU Mati di Sana-Sini, Kinerja Dishub Lelet

Butuh Berbaikan, PJU Mati di Sana-Sini, Kinerja Dishub Lelet

KARAWANG - Di saat Wakil Bupati Karawang, Aep Syaefulloh sedang gencar-gencarnya meminta OPD teknis mengebut pengerjaan perbaikan jalan jalur alternatif mudik, kinerja Dinas Perhubungan justru berbanding terbalik dengan semangat pimpinannya. Diketahui banyak sekali lampu penerangan jalanan umum (PJU) di ruas jalur mudik Karawang yang saat ini kondisinya mati dan butuh berbaikan. Namun sampai saat ini PJU itu tak tersentuh perbaikan. Camat Cilamaya Wetan, Basuki Rachmat menginginkan agar PJU tersebut segera diperbaiki dikarenakan akan rawan terjadi peristiwa kecelakaan lalu lintas jika kendaraan sedang padat tetapi minim penerangan. "Saya harap Dinas Perhubungan segera memperbaiki PJU yang mati, bila perlu ditambah karena di jalan tersebut masih banyak totoang seperti di jalan Majalaya-Telagasari, Kiara-Bayur dan di jalan Krasak juga sama banyak mati," pinta Basuki. Sama halnya keluhan Basuki, Kepala Desa Tegalwaru Kecamatan Cilamaya Wetan, Euis Herawati juga meminta hal yang sama. Euis mengatakan, belakangan ia sudah sering melakukan pengajuan permohonan perbaikan PJU kepada Dishub, namun tetap tidak digubris. "Sepanjang jalan di sekitar kantor bulog itu gelap sekali, lampunya pada mati. Padahal kami sudah sering mengajukan permohonan perbaikan," ucap Euis. Kepala Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon, Darsono juga mengeluhkan hal serupa. Ia mengatakan, di desa yang ia pimpinan setidaknya sudah ada sebelas titik lampu PJU yang mati dan letaknya berada di jalanan sepi pemukiman. "Mudik tahun kemarin yang dibenerin hanya lima, sekarang yang rusak sudah ada 11. Saya sudah sering mendapatkan aduan dari masyarakat perihal itu (PJU, Red)," keluh Darsono. Tidak hanya dikeluhkan oleh Kepala Desa, pengguna kendaraan bermotor yang melewati jalan majalaya-telgari, Roni juga mengeluh. Ia mengatakan, ini kan jalan ada totoang juga, masa PJU mati tentu itu akan sangat membahayakan pengguna jalan. Padahal jalur tersebut sering digunakan oleh pemudik untuk memakai jalur alternatif. "Harusnya jadi PJU sih, soalnya kan ada totoang disini, ini kan jalur mudik juga, jangan sampai jalan bagus, PJU nya mati, kan bahaya juga," keluhnya. (cr1/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: