Talagasari Masuk 10 Besar Desa Paling Mandiri di Jawa Barat

Talagasari Masuk 10 Besar Desa Paling Mandiri di Jawa Barat

KARAWANG- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar ditemani Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum memberikan penghargaan untuk Kepala Daerah dan sejumlah Kepala Desa di Jawa Barat atas pencapaian status Desa Mandiri menurut hasil Indeks Desa Membangun (IDM) Kemendes PDTT. Salah satunya Desa Talagasari yang menjadi perwakilan terbaik Desa Mandiri Karawang serta menjadi desa 10 besari paling mandiri se-Jawa Barat. Selain piagam penghargaan, Gus Halim sapaan akrabnya memberikan para Kepala Desa status desa mandiri dengan Lencana yang disematkan pada baju dinas sebagai bentuk apresiasi atas prestasi membangun desa. "Lencana ini sebagai bukti keberhasilan Kades dan bisa dipamerkan kepada warga desa sekaligus bukti prestasi Kades," kata Mendes PDTT Abdul Halim dalam keterangan tertulisnya, Rabu di Pendopo Kabupaten Cirebon (19/10). Kepada KBE, Kepala Desa Talagasari, Edy Sopyan mengatakan perasaan sangat bangga, karena bisa menjadi perwakilan terbaik se-Karawang serta 10 terbaik Desa Mandiri Se-Jawa Barat. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, dalam pembangunan desa meliputi pemenuhan 4 aspek, yaitu: pertama kebutuhan dasar, kedua pelayanan dasar, tiga lingkungan, dan terakhir kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Desa Mandiri adalah desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi, infrastruktur yang memadai, aksesibilitas/transportasi yang tidak sulit, pelayanan umum yang bagus, serta penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat baik. Desa Mandiri adalah desa yang memiliki nilai Indeks Pembangunan Desa (IPD) lebih dari 75. "Seneng pasti, karena desa kita paling bagus bisa mewakilin Karawang. Saya mandiri merasa bangga, di kasih piagam sama menteri. Peringkat 10 dari Jawa Barat, Juara satu dari Kabupaten Karawang," kata Edy saat diwawancarai langsung oleh KBE, Kamis (20/10). Masih kata Dede sapaan akrabnya, kedepan dia akan lebih bersemangat untuk bisa naik lebih tingkat menjadi Desa Percontohan dengan sedang memperbaiki fasilitas insfrastruktur pertanian, membangun pasar desa menjadi modern, meningkatkan pelayanan serta banyak program-program untuk masyarakat. "Saya akan lebih semangat untuk menjadikan Desa Talagasari menjadi Desa percontohan. Saya sedang memperbaiki drainase air sawah yang sudah menjadi 80 %. Kedepan kita akan memperbaiki dan membangun pasar desa biar bisa jadi pasar modern," tukasnya. Disisi lain, Kaur Keuangan Desa Talagasari Devi Prayoga menjelaskan, desanya sudah menjadi Desa Mandiri sejak tahun 2019 Silam. Selain indikator fasilitas kesehatan, pendidikan, insfrastruktur, Desa Mandiri itu pihaknya sudah menyelesaikan pelaporan administrasi baik IDM dari Kemendes maupun Prodeskel dari Kemendagri. "Indikator desa Mandiri, tidak hanya aspek kesehatan, pendidikan, insfrastruktur, didampingi dengan pelaporan administrasi. Untuk menjadi desa terbaik mandiri se-kabupaten kita pelaporan lengkap, pertama Indeks Desa Membangun langsung kemendes, kedua Prodeskel ke Kemendagri. Desa Telagasari dari Desember 2019, cuman pelaporan administrasi sudah dilakukan dari 2020 Januari," jelasnya. Menurutnya, aparatus Desa Talagasari tidak pernah berfikir menjadi Desa Mandiri Terbaik, namun pihaknya hanya bekerja sesuai dengan regulasi yang berlaku saja. "Seluruh leading sektor, kita berjuang, secara admnistrasi, kita tidak berfikir ingin menjadi Desa Mandiri terbaik, tapi kita bekerja sesuai dengan regulasi, namun karena kinerja bagus jadi ada penilaian dari pemerintah pusat," katanya. Kelebihan sendiri menjadi Desa Mandiri adalah, kualitas Sumber Daya Manusia aparatur desa bagus, secara regulasi peraturan desa lebih lengkap, dan terakhir bisa melakukan pembangunan dengan lebih cepat karena anggaran Dana Desa dilakukan dua tahap dengan porsi 40 persen pertama dan 60 Persen kedua. "Kelebihan Desa Mandiri, dari kualitas SDM lebih baik, regulasi kita lebih lengkap, dari sumber anggaran Dana Desa, kita 40-60% dua kali tahapan, jadi pembangunan bisa lebih cepat karena anggarannya lebih banyak," pungkasnya.  (rul/mhs)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: